KetidakpatuhanUni Eropa Terhadap Prinsip Most Favoured Nation WTO Terkait Sengketa Perdagangan Pisang dengan Kolombia Dalam Kebijakan New Banana Regime Tariff Only Tahun 2006-2012
Main Author: | Soeharto, Dyah Nurnaningtyas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163971/ |
Daftar Isi:
- Pisang adalah salah satu buah primadona di Uni Eropa dan banyak di konsumsi oleh masyarakat Uni Eropa. Akan tetapi Uni Eropa tidak mampu memenuhi permintaan pisang secara domestik sehingga melakukan kebijakan impor pisang dari beberapa negara produsen. Ada dua negara pengekspor pisang ke Uni Eropa yaitu negara ACP ( Afrika,Karibia ,Kepulauan Pasifik ) dan Non-ACP ( Amerika Latin). Kedua wilayah ini sangat masif mengirim pisang ke Uni Eropa. Akan tetapi hal ini terganggu oleh munculnya kebijakan perdagangan pisang Uni Eropa yang dibuat pada tahun 2006 yaitu New Banana Regime Tariff Only yang justru merugikan negara Non-ACP dengan perbedaan tarif impor yang diberlakukan oleh Uni Eropa,salah satu yang dirugikan adalah Kolombia. Perbedaan tarif yang ditentukan oleh Uni Eropa ini tentu saja melanggar dan tidak mematuhi prinsip Most Favoured Nation WTO yang sejatinya telah disepakati oleh Uni Eropa.