Komunikasi Antarpribadi untuk Membangun Kedekatan antara Relawan Komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang dengan Anak Penderita Kanker
| Main Author: | Sholihah, Umi |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163922/ |
Daftar Isi:
- Pasien kanker anak seringkali mengalami efek samping dari pengobatan, baik secara fisik maupun psikis. Dampak pengobatan tersebut, mengharuskan adanya pendampingan khusus, yang dapat dilakukan melalui komunikasi antarpribadi untuk memberikan dukungan bagi anak kanker. Namun, studi-studi sebelumnya belum banyak berfokus pada kedekatan yang pada akhirnya terbangun dari bentuk komunikasi antarpribadi pada dunia kesehatan. Maka, melalui desain fenomenologi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antarpribadi yang dilakukan untuk membangun kedekatan antara relawan Komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang dengan anak penderita kanker. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada enam informan yang merupakan relawan SAK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum relawan memaknai tujuan pendampingan untuk membangun hubungan, membantu, serta menghibur anak kanker. Sementara dari sisi kedekatan relawan dengan anak kanker, relawan memaknai kedekatan berdasarkan intensitas pertemuan, keinginan anak untuk bertemu relawan, serta kemampuan personal relawan dalam melakukan pendekatan dengana anak. Kemudian cara pendekatan yang dilakukan oleh relawan, yaitu dengan membingkai pertemuan dengan anak menjadi hangat, menggunakan komunikasi nonverbal yang sesuai, serta mendorong dan meyakinkan bahwa anak pasti sembuh. Selanjutnya, dalam melihat karakteristik komunikasi, secara umum relawan mengakui adanya perbedan dari segi fisik, psikis, serta kematangan anak. Maka kondisi tersebut menuntut relawan untuk lebih berhati-hati dan bersabar dalam berkomunikasi dengan anak kanker. Selain itu, juga didapati bahwa latar belakang medis dari relawan membuat relawan lebih peka terhadap kondisi fisik serta psikis anak pasca pengobatan.