Peran North Atlantic Treaty Organization (NATO) Dalam Respon Lithuania Terhadap Ancaman Rusia Di Kawasan Laut Baltik Melalui Terbentuknya Enhanced Forward Presence (EFP) Tahun 2016
Main Author: | Khasanah, Apriatni Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163783/ |
Daftar Isi:
- Pasca aneksasi Crimea tahun 2014, Rusia tidak begitu saja meghentikan agresifitas aktivitas militernya dan penerapan strategi hybridwarfare di kawasan Laut Baltik. Hal tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Baltik akan potensi ancaman Rusia, salah satunya Lithuania. Terutama letak Lithuania yang berbatasan dengan wilayah eksclave Kaliningrad, Rusia yang digunakan untuk aktivitas militer. Pada Oktober 2016, Rusia menempatkan Iskander M-missile dan S-400 untuk pertahanan udara dengan sistem di Kaliningrad. Rusia juga melakukan peningkatan kapabilitas kekuatan militernya. Sementara itu, masih terdapat ketidakseimbangan kekuatan militer antara Rusia dan Lithuania. Sehingga, memanfaatkan keanggotaannya dalam the North Atlantic Treaty Organization (NATO). Lithuania mendorong penerapan pertahanan kolektif yang lebih pastisipatif dari NATO melalui kerangka Enhanced Forwad Presence (eFP) untuk merespon ancaman Rusia. Untuk mengetahui bagaimana peran NATO sebagai organisasi internasional pertahanan dan keamanan dalam respon Lithuania terhadap ancaman Rusia di kawasan Laut Baltik, penulis menggunakan Konsep Peran Organisasi Internasional milik Clive Archer melalui tiga varibel dalam konsep Archer tersebut, yaitu organisasi internasional sebagai instrumen, arena dan aktor. Selanjutnya, akan dilakukan operasionalisasi konsep untuk melihat apakah ketiga variabel dalam konsep Peran Organisasi Internasional tersebut sudah dipenuhi oleh NATO. Jadi, nantinya akan diketahui apakah NATO sudah menjalankan perannya sebagai organisasi internasional dalam membantu Lithuania merespon ancaman Rusia tahun 2016.