Strategi Tiongkok dalam Mempertahankan Hydro – Hegemony di Sungai Brahmaputra pada tahun 2014 – 2017
Main Author: | Fachry, Kenny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163759/1/Kenny%20Fachry.pdf http://repository.ub.ac.id/163759/ |
Daftar Isi:
- Segala bentuk kehidupan di muka bumi ini tidak dapat dilepaskan dari pentingnya peran air. Penggunaan air dalam kehidupan mempengaruhi semua aspek yang ada, mulai dari sosial, ekonomi, hingga politis. Begitu pentingnya air dalam kehidupan manusia, tidak pernah ada satu pun peradaban manusia di sepanjang sejarah yang terlepas dari peran air, justru manusia membangun peradabannya sedekat mungkin dengan air. Salah satu contohnya adalah Tiongkok. Tiongkok sendiri merupakan negara yang memiliki status hydrohegemony di beberapa sungai internasional, termasuk sungai Brahmaputra. Walaupun Tiongkok dihadapkan pada permasalahan kekurangan air dan menurunnya kualitas air, hal tersebut tidak membuat Tiongkok semata – mata kehilangan status hegemony yang dimilikinya. Dalam mempertahankan status Hydro – hegemony nya, Tiongkok menggunakan beberapa source of power, strategi, dan juga mekanisme untuk menghindari konflik langsung dengan India dan Bangladesh yang merupakan negara riparian (negara yang dialiri sungai) di sungai Brahmaputra ini.