Jejaring Wacana Politik Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (Studi Pada Media Daring Periode Mei – Desember 2017)
Main Author: | Syakura, Abdan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163634/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan menjelaskan struktur jejaring wacana yang terbentuk pada kebijakan pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Untuk membedah struktur jejaring wacana tersebut digunakan actor network theory dan discourse coalition. Di samping itu, digunakan pula aplikasi Discourse Network Analyzer (DNA) dan Visone sebagai alat bantu analisis. Actor Network Theory memandang jejaring sebagai segala sesuatu yang ada di alam dunia ini adalah realitas yang saling berhubungan satu sama lain. Bahkan, fenomena relasional yang ada di dunia ini tidak hanya muncul pada manusia, tetapi juga pada non-manusia. Dalam penelitian ini, jejaring yang dianalisis adalah hubungan antar aktor yang terlibat dalam perdebatan wacana kebijakan pembubaran HTI. Oleh karena itu, untuk menghasilkan analisis yang tepat digunakan metode Discourse Network Analysis (DNA). Metode ini merupakan perpaduan antara social network analysis dan analisis isi. Demi hasil analisis yang lebih tajam, digunakan pula konsep analisis wacana dan semantik dalam proses pemaknaan pernyataan aktor. Wacana yang dianalisis diambil dari media daring yang tersebar luas di internet. Kurun waktu wacana yang diambil sebagai data dalam penelitian ini adalah bulan Mei – Desember 2017. Hasil analisis memunculkan tiga temuan menarik, yaitu terjadi polarisasi yang tidak terlalu kuat antara pihak pendukung dan penolak kebijakan pembubaran HTI, pihak pendukung memperoleh kemenangan gemilang dalam pertarungan wacana dengan pihak penolak kebijakan pembubaran HTI, dan dominasi wacana pihak pendukung atas pihak penolak sudah muncul sejak dalam proses translasi dalam jejaring wacana pembubaran HTI. Ketiganya menjelaskan bahwa keberhasilan kebijakan pembubaran HTI juga dipengaruhi oleh kuatnya dukungan dalam struktur jejaring wacana yang muncul ketika menanggapi kebijakan tersebut.