Komunikasi Populis Presiden Joko Widodo di Media Sosial (Analisis Isi Kualitatif Komunikasi Populis Presiden Joko Widodo pada Akun Twitter Resmi @Jokowi)
Main Author: | Aini, Renny Fitria Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163632/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi populis Presiden Jokowi sebagai salah satu figur politik populis sekaligus pemimpin negara pada akun Twitter resmi @Jokowi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan konsep komunikasi populis Engesser sebagai basis analisis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Hasil data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis isi directed content analysis. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk komunikasi populis Presiden Jokowi sesuai dengan lima konsep dasar komunikasi populis yang dikemukakan oleh Engesser, yaitu menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama, mengadvokasi rakyat, menyerang kelompok elit, mengucilkan kelompok lain, dan memohon pada pusat (invoking the heartland). Komunikasi populis Presiden Jokowi melalui media sosial Twitter didominasi dengan sosialisasi dan rasionalisasi program serta kebijakan pemerintah. Selain itu melalui media sosial, Presiden Jokowi juga dapat menanggapi isu atau sentimen negatif yang diarahkan kepadanya secara langsung tanpa harus menunggu konferensi pers dari media massa. Komunikasi populis Presiden Jokowi mengadopsi tradisi retorika sebagai teknik persuasi untuk menyampaikan ide, program, dan kebijakannya kepada rakyat melalui media sosial. Kesimpulan terakhir adalah cuitan terbanyak dalam Twitter Presiden Jokowi menunjukkan interaksi yang ia lakukan dengan berbagai golongan masyarakat, baik dari golongan pejabat pemerintah, pemimpin negara lain, maupun masyarakat dari berbagai profesi. Hal ini sesuai dengan citra yang selama ini dimiliki Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.