Praktik Politik Patronase Dan Klientelisme Petahana Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2015
Main Author: | Yaqin, Dwi Setya Ainul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163627/ |
Daftar Isi:
- Dalam pilakda Kabupaten Pacitan Tahun 2015, Indartato sebagai petahana berhasil kembali menduduki jabatan kepala daerah. Hal ini juga tidak terlepas dari partai demokrat di Kabupaten Pacitan. Faktor mantan presiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan putra daerah Kabupaten Pacitan dan ketua umum dari partai demokrat menjadikan perhatian lebih bagi partai demokrat di kabuaten Pacitan. Selain itu praktik politik patronase juga menjadi sorotan dalam pilkada kabupaten Pacitan karena hal ini termasuk salah satu pelanggaran dalam pemilu. Sorotan disini mengenahi praktik patronase sendiri dimulai dari penyaluran, bentuk pemberiana dan jaringan yang digunakan. Berdasarkan hal diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik politik patronase dan klientelisme petahana dalam pilkada kabupaten Pacitan tahun 2015. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori patronase dan klientelisme dari Edward Aspinall dan Mada Sukmajati. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Hasil riset dari penelitian ini menyatakan, praktik politik patronase yang dilakukan petahana dalam pilkada kabupaten Pacitan tahun 2015 sangatlah beragam mulai dari pemberian uang kepada pemilih baik individu maupun kelompok, pemberian barang kepada kelompok masyarakat maupun karang taruna desa, serta pemberian pork barrel dalam bentuk pembangunan jalan maupun jembatan antar desa. Tentu dalam penyaluran ini tidak lepas dari peran jaringan klientelisme atau broker seperti, tim sukses dari partai yang sudah dipersiapkan dari jauh hari sebelum pemilu, tokoh masyarakat desa yang berperan sebagai relawan pemenangan yang dianggap mempunyai pengaruh dalam lingkungan dan yang terakhir adalah peran dari jaringan kepala desa atau perangkat desa yang ikut andil dalam membantu mendistribusikan dari politik patronase itu sendiri sehingga dalam hal ini menjadikan patronase bersifat klientelistik.