Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Dimata Pemilih (Studi Kasus Praktik Pencitraan Politik Calon dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 di Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo)
Main Author: | Astuti, Puji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163534/ |
Daftar Isi:
- Branding adalah salah satu aspek terpenting pencitraan politik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui praktik pencitraan dan efek branding politik dari kandidat untuk pemilihan gubernur di Jawa Timur. Dalam hal ini partai-partai politik yang terlibat mengeksploitasi media untuk konten sensasional untuk mendorong para pendukung mereka untuk memilih kandidat yang mereka lakukan. branding adalah aspek politik yang kuat. Namun, sedikit yang diketahui tentang politik branding di ruang publik sebagai bagian dari politik modern bawaan, beragam, dan efektif. Partai politik, politisi, pesaing politik, dan media semuanya memiliki potensi untuk memengaruhi praktik pencitraan kandidat tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus praktik pencitraan politik dilakukan di satu desa di Kabupaten Ponorogo. Desa Nambangrejo adalah desa yang tidak dikunjungi oleh dua calon gubernur Jawa Timur dan berdampak pada rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam partai demokratis Jawa Timur . Peneliti juga masih menemukan praktik jual beli suara di desa ini. Dalam hal ini masalah "Kasihan" dan masalah "Santri" berdampak besar pada kesejahteraan kedua pasangan calon. Dalam studi ini, para peneliti menemukan sebuah fenomena di mana tidak ada praktik langsung pencitraan kandidat di masyarakat yang kemudian mendorong sekelompok orang untuk menjadi apatis terhadap pemilihan Gubernur Jawa Timur yang menyebabkan rendahnya partisipasi publik dalam memberikan hak suara mereka. Selain itu, peneliti menemukan fenomena lain di mana pilihan orang-orang di desa Nambangrejo sangat dipengaruhi oleh mayoritas di desa. Dari fenomena yang terjadi di desa Nambangrejo, itu memperkuat teori branding yang peneliti gunakan dengan mencari fakta yang terjadi di Desa Nambangrejo, Kabupaten Ponorogo.