Praktik Sosial Kelompok Sukowati Ecotourism dalam Upaya Pengembangan Potensi Wisata Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar

Main Author: Satiti, Nutria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163512/1/Nutria%20Satiti.pdf
http://repository.ub.ac.id/163512/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menjelaskan tentang praktik sosial kelompok Sukowati Ecotourism dalam upaya pengembangan potensi wisata Desa Plumbangan. Latar belakang munculnya penelitian ini karena Desa Plumbangan merupakan desa yang baru memulai mengembangkan wisata, untuk itu perlu dilakukan penelitian yang memahami dan mengambarkan secara mendalam mengenai kesiapan masyarakat Desa Plumbangan untuk melihat kondisi masyarakat Desa Plumbangan dalam pengembangan wisata dan mendeskripsikan serta menganalisis praktik sosial kelompok Sukowati Ecotourism dalam upaya pengembangan potensi wisata Desa Plumbangan, karena kelompok ini merupakan kelompok yang mengembangkan konsep ekowisata di Desa Plumbangan. Teori yang digunakan dalam menganalisis praktik sosial kelompok Sukowati Ecotourism dalam upaya pengembangan potensi wisata Desa Plumbangan adalah kerangka teoritis praktik sosial dari Pierre Bourdieu. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta teknik penentuan informan yaitu purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa praktik sosial dalam upaya pengembangan potensi wisata di Desa Plumbangan terdapat berbagai elemen yang saling berinteraksi dalam sebuah ranah yaitu pengembangan wisata Desa Plumbangan dimana terdapat habitus masyarakat yang setuju akan adanya pengembangan wisata dan cara pandang mengenai pengembangan wisata yang dapat meningkatkan ekonomi dan SDM masyarakat, selain itu terdapat habitus kelompok Sukowati Ecotourism yang memiliki cara pandang dalam pengembangan wisata Desa Plumbangan menggunakan konsep ekowisata, hal ini dikarenakan ekowisata bersifat keberlanjutan dan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan, sosial dan budaya. Selain itu kelompok ini juga menggunakan beberapa modal yaitu modal sosial yang dilihat dari jaringan sosial dengan komunitas EJEF (East Java Ecotourism Forum) dari komunitas ini kelompok memperoleh modal budaya yaitu pengetahuan mengenai penerapan ekowisata, sedangkan modal ekonomi yang dimiliki masih rendah karena hanya memperoleh dana iuran dari kelompok,dan modal simbolik yaitu adanya salah satu kelompok yang memiliki sertifikat pemandu wisata, sehingga memiliki status tinggi dalam pengembangan wisata.