Kepentingan Indonesia Dalam Meningkatkan Status Keanggotaannya Di Melanesian Spearhead Group (MSG) Menjadi Associated Member Tahun 2015

Main Author: Firmansyah, Resa Huda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163505/
Daftar Isi:
  • Hubungan Indonesia dengan negara Pasifik dimulai dari pengakuan diplomatik Indonesia terhadap Fiji pada tahun 1974. Pada tahun 1980an Indonesia belum menganggap penting keberadaan negara-negara di Pasifik. Hingga pada tahun 1988 ketika Sidang Umum PBB yang salah satu pembahasannya adalah terkait permasalahan Timor-Timur, Indonesia merasa dirugikan dikarenakan banyak dari negara-negara Pasifik yang mendukung kemerdekaan Timor-Timur. Semenjak itu, Indonesia mulai menganggap kawasan Pasifik sebagai “halaman depan” politik luar negerinya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan luar negeri yang mengarah kepada pendekatan diplomatis terhadap negara-negara di kawasan Pasifik. Lalu pada tahun 2011 Indonesia dinobatkan sebagai anggota Observer dalam organisasi sub-regional Melanesian Spearhead Group (MSG). Namun berselang 4 tahun kemudian, Indonesia melakukan usaha untuk meningkatkan keanggotaannya menjadi Associated Member di MSG. Penulis berusaha mengkaji apa kepentingan Indonesia dalam meningkatkan keanggotaannya tersebut sehingga Indonesia belum cukup hanya menjadi Observer dalam MSG. Penulis mengkaji penelitian tersebut menggunakan konsep Kepentingan Nasional milik K.J Holsti yang memiliki tiga variabel terkait kepentingan Indonesia yang inti, jangka menengah, dan jangka panjang Indonesia dalam melaksanakan kebijakan tersebut.