Posisi Subjek Perempuan dalam Diskursus Kecantikan (Studi Kualitatif Deskriptif pada Mahasiswi di Universitas Brawijaya)

Main Author: Solihah, Tika Nurwahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163409/1/Tika%20Nurwahyu%20Solihah.pdf
http://repository.ub.ac.id/163409/
Daftar Isi:
  • Pada masyarakat kita perempuan senantiasa dikaitkan dengan sifat feminim, makhluk yang cantik dan identik dengan keindahan, bahkan perempuan cantik senantiasa dikaitkan dengan hal-hal baik dan positif. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh sosial lingkungan masyarakat, media, bahkan industri kecantikan. Di Universitas Brawijaya juga terdapat pernyataan-pernyataan yang membentuk pengetahuan tentang perempuan cantik, namun perempuan di Universitas Brawijaya punya subjektivitas terhadap pengetahuan tentang perempuan cantik tersebut yang membuat subjek perempuan memiliki kehendak untuk mengikuti atau menolak diskursus. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan posisi subjek perempuan di Universitas Brawijaya dalam diskursus kecantikan yang berkembang di lingkungan tersebut. Teori relasi kekuasaan dan pengetahuan dari Michel Foucault serta konsep kecantikan digunakan oleh peneliti sebagai alat bantu analisis data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian berada di lingkungan Universitas Brawijaya, dengan melibatkan empat informan yakni Mahasiswi strata satu (S1) yang sudah lebih dari 2 tahun menjalani masa studi di Universitas Brawijaya dan Mahasiswi yang berada pada struktur uang bulanan ≤Rp.1.000.000,00/bulan dan ≥Rp. 1.500.000,00/bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek perempuan di Universitas Brawijaya berada pada posisi sebagai subjek sekaligus objek dalam diskursus kecantikan yang ada di lingkungan tersebut. Posisi mereka sebagai subjek yakni ketika subjek perempuan berhadapan dengan diskursus-diskursus kecantikan yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya mereka senantiasa memiliki orientasi maupun tujuan tersendiri yang membuat mereka memilih menerima maupun mengikuti diskursus kecantikan yang ada. Namun, tanpa disadari orientasi maupun tujuan dari subjek perempuan dengan mengikuti diskursus kecantikan sekaligus menjadikan mereka tunduk terhadap aturan dan disiplin yang ada di dalam diskursus kecantikan itu, sehingga subjek perempuan juga menjadi objek dalam diskursus kecantikan. Adanya perbedaan struktur uang bulanan pada subjek perempuan juga mendeskripsikan diskursus kecantikan di lingkungan Universitas Brawijaya hanya diperuntukkan untuk subjek perempuan yang berasal dari ekonomi kelas menengah atas. Sumber-sumber pengetahuan diskursus kecantikan yang ada di lingkungan tersebut juga disebarkan oleh perempuan yang berasal dari ekonomi kelas menengah atas seperti selebgram dan beauty vlogger. Ini berimbas pada ketimpangan dalam hal kecantikan di kalangan perempuan di lingkungan Universitas Brawijaya. Hal tersebut menunjukkan manfaat politis dan ekonomi kaum borjuis.