Disiplin Tubuh Dalam Diskotik (Studi Kualitatif Deskriptif Pendisiplinan Tubuh Pengunjung Diskotik Di Kota Malang)
Main Author: | Yulita, Reni Chandra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163372/1/Reni%20Chandra.pdf http://repository.ub.ac.id/163372/ |
Daftar Isi:
- Diskotik yang dihadirkan sebagai tempat hiburan malam tentu saja memiliki perbedaan dari tempat hiburan lainnya. Sebagai tempat hiburan yang dihadirkan larut malam, diskotik dekat dengan nuansa penampilan seksi pada setiap benak pengunjungnya. Dalam hal penampilan pengunjungnya memiliki tipe penampilan yang sedikit berbeda dengan penampilan cara berpakaian pengunjung tempat-tempat umum. Pengunjung yang mengkonstruksikan dirinya untuk berpenampilan sesuai dengan standarisasi yang ada. Terlepas dari penampilan pengunjung juga mendisiplinkan tubuhnya dalam keteraturan sikap dan gerak dalam diskotik. Teori Pendisiplinan Tubuh Michael Fouchault digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis bagaimana suatu disiplin tubuh para pengunjung diskotik tersebut terbentuk. Dimana hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pendisiplinan tubuh dalam diskotik atas penampilan para pengunjungnya telah menjadi suatu pemahaman umum bagi setiap calon pengunjungnya. Pemahaman tersebut bisa berawal dari pengetahuan masing-masing pengunjung atas diskotik, atau informasi yang mereka dapatkan dari pihak diskotik atas event yang sedang diadakan. Standarisasi penampilan pengunjung diskotik tersebut menjadi peraturan yang tidak tertulis, namun peraturan tersebut berjalan melalui pemahaman tidak langsung dengan berbagai strategi yang ada. Disiplin dalam diskotik juga mengatur setiap pengunjungnya dalam hal keteraturan gerak, tindakan dan sikap. Dimana pengaturan waktu yang telah diselaraskan dengan runtutan rangkaian party, serta tatanan arena diskotik yang memiliki berbagai kegunaannya masing-masing. Dengan demikian pengunjung yang tidak sesuai dengan disiplin yang ada akan mendapat sebuah normalisasi. Hal tersebut dilakukan agar setiap individu dapat patuh.