Upaya Partai Politik Dalam Memenuhi Kuota 30% Keterwakilan Perempuan Dalam Pemilu Legislatif 2014 Di Kabupaten Tulungagung

Main Author: Mustaqim, Ahmadza Dzikri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163315/1/Ahmadza%20Dzikri%20Mustaqim.pdf
http://repository.ub.ac.id/163315/
Daftar Isi:
  • Dinamika angka keterwakilan perempuan dalam setiap gelaran Pemilu selalu terjadi baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Di Kabupaten Tulungagung dinamika angka keterwakilan tersebut juga terjadi dalam tiga gelaran Pemilu legislatif terakhir namun sampai saat ini angka keterwakilan perempuan di Kabupaten Tulungagung belum mampu mencapai angka 30% seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Penelitian ini berfokus pada upaya partai politik dalam memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan dalam Pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Tulungagung serta hambatan yang dialami oleh partai politik dalam memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan serta dalam rangka meningkatkan angka keterwakilan perempuan di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan teori keterwakilan yakni keterwakilan politik dan keterwakilan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan teori keterwakilan perempuan sebagai pisau analisanya. Hasil dari penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh partai politik dalam memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan dalam Pemilu legislatif 2014 di Kabupaten Tulungagung yakni adalah dengan cara melalui optimalisasi peran dan fungsi organisasi sayap yang dimiliki oleh partai politik serta melalui jejaring kekerabatan antar anggota dan kader partai politik dalam rangka memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan. Hambatan yang dihadapi oleh partai politik dalam memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan dalam daftar calon anggota legislatif adalah mencari figure perempuan yang benar-benar siap untuk dicalonkan dan siap bertarung dalam Pemilu legislatif sedangkan hambatan yang ditemui oleh calon legislatif perempuan ketika mencalonkan diri menjadi anggota legislatif adalah keterbatasan dari segi finansial atau modal ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing calon anggota legislatif perempuan.