Pola Pemanfaatan Ruang Pada Taman Tematik Di Kota Malang (Studi Kasus Merbabu Family Park Dan Taman Slamet)

Main Author: Hartati, Ariadne
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163147/
Daftar Isi:
  • Dalam rangka memfasilitasi kebutuhan masyarakat, sejumlah taman di Kota Malang dikembangkan menjadi taman tematik. Taman tematik merupakan salah satu program pemerintah kota dalam rangka revitalisasi taman yaitu memperbaiki elemenelemen taman, menambah fasilitas penunjang kegiatan-kegiatan masyarakat, dan memberikan tema yang berbeda-beda pada masing-masing taman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang pada Taman Slamet serta Merbabu Family Park yang memiliki tema yang berbeda. Taman Slamet memiliki tema Hidden Paradise yang terdiri dari beberapa fasilitas spot pengambilan gambar yang menarik sedangkan Merbabu Family Park memiliki tema taman keluarga terdiri dari fasilitas bermain dan berolahraga mulai dari kalangan anak-anak hingga lansia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh perbedaan tematik taman terhadap pola pemnfaatan ruang yang terbentuk pada kedua taman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola pemanfaatan ruang pada taman tematik di Kota Malang yaitu Taman Slamet dan Merbabu Family Park, yaitu mengamati bagaimana perilaku manusia/sekelompok manusia dalam suatu waktu dan tempat tertentu. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan behavior mapping. Teknik behavior mapping yang digunakan adalah place centered mapping. Pengamatan dalam penelitian ini dilaksanakan pada saat pagi hari, siang hari dan malam hari pada di hari kerja (senin-jumat) serta hari libur (sabtu-minggu) dengan setting ruang aktivitas yaitu pada Taman Slamet terdapat 8 macam ruang aktivitas sedangkan pada Merbabu Family Park terdapat 6 macam ruang aktivitas. Hasil temuan dari pola pemanfaatan ruang pada Taman Slamet yang temanya merupakan Hidden Paradise dengan fasilitas ruang-ruang estetik dan memiliki sculpture, pemanfaatan ruang yang terbentuk adalah menyebar. Pengunjung yang datang pada Taman Slamet mayoritas berjalan menyusuri hampir semua zona yang tersedia, ada yang duduk dulu lalu berkeliling untuk mengambil gambar/berolahraga/kumpul komunitas, ada juga yang berkeliling dan beraktivitas terlebih dahulu baru beristirahat. Pada jam padat di Taman Slamet seringkali ditemui penyimpangan pemanfaatan area sirkulasi untuk tempat duduk karena bangku taman kurang memadai. Sedangkan pada Merbabu Family Park, tema taman keluarga yang berpengaruh terhadap pola pemanfaatan ruang sesuai hobby, tujuan/keinginan pengunjung, sesuai klasifikasi usia membentuk pola cluster. Pengunjung yang datang pada taman ini biasanya langsung menuju zona yang sesuai kebutuhan dan klasifikasi usia, sehingga pemanfaatannya terklaster menurut kebutuhan dan keinginan pengunjung. Mayoritas pengguna area Taman Tabebuya, area refleksi, area elemen olahraga, area jogging track serta area rileksasi adalah pengunjung remaja, dewasa dan lansia. Pengguna area taman bermain, area futsal, tribun futsal mayoritas adalah anak-anak dan remaja.