Gangguan Pencemaran Udara dan Preferensi Bermukim Masyarakat Kecamatan Manyar di Sekitar Kawasan Industri

Main Author: Jatmikko, Tubagus Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163100/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Manyar ditetapkan sebagai rencana pengembangan kawasan strategis ketahanan ekonomi yaitu kawasan industri. Pengaruh negatif yang ditimbulkan kawasan industri menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK) CO2 dan emisi CO, jika melebihi ambang batas akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan salah satunya pencemaran udara. Lokasi kawasan industri Kecamatan Manyar terletak tidak jauh dari permukiman masyarakat, bahkan terdapat permukiman yang berada kurang dari batas standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 2 kilometer. Keadaan tersebut menimbulkan potensi pengaruh negatif lebih tinggi terhadap permukiman masyarakat yang disebabkan limbah industri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi sebaran kondisi udara, mengevaluasi gangguan pencemaran udara terhadap masyarakat dan menentukan faktorfaktor preferensi bermukim masyarakat Kecamatan Manyar di sekitar kawasan industri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis kriging, analisis statistik desriptif dan crosstab chi-square. Kesimpulan yang diperoleh dari kondisi udara di Kecamatan Manyar bahwa GRK CO2 memiliki konsentrasi tertinggi yaitu 703 ppm yang melebihi rata-rata konsentrasi di Indonesia, sedangkan emisi CO masih dibawah ambang batas dengan kadar sebesar 9,2 ppm. Mayoritas masyarakat memiliki anggapan pencemaran udara mengganggu aktivitas sehari-hari dengan aspek gangguan pencemaran udara asap, bau, debu, dan suhu. Adanya pencemaran udara tidak menjadikan alasan masyarakat meninggalkan Kecamatan Manyar, hal ini dibuktikan bahwa kualitas udara tidak menjadi preferensi bermukim masyarakat Kecamatan Manyar. Preferensi bermukim masyarakat Kecamatan Manyar antara lain tingkat penghasilan, jarak tempat tinggal ke lokasi kerja, jarak ke lokasi pasar, kondisi jaringan air bersih.