Pelaksanaan Pemrosesan Sampah Melalui Program Bank Sampah Di Kabupaten Banyuwangi (Studi Pada Kantor Bank Sampah Induk Banyuwangi)
Main Author: | Hidayat, Fidiah Aulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1631/1/Fidiah%20Aulia%20Hidayat.pdf http://repository.ub.ac.id/1631/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana caranya petugas Bank Sampah Induk dalam melaksanakan pemrosesan sampah melalui program Bank Sampah ini serta apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan program Bank Sampah. Penelitian ini didasarkan atas jumlah timbulan sampah yang telah overload di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bulusan. Selain itu banyaknya jumlah masyarakat di Banyuwangi yang masih mengurangi dengan cara dibakar daripada dibuang ke Tempat Penampungan Sampah (TPS). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengelolaan sampah melalui Program Bank Sampah di Kabupaten Banyuwangi; (2) Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Bank Sampah di Kabupaten Banyuwangi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian diskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan teori tentang Pemerintah Daerah, Pelayanan publik, Manajemen Publik, Pemrosesan Sampah dan Bank Sampah. Analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Bank Sampah yang dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi ini telah berhasil. Masyarakat sudah bisa melakukan pemilahan sampah. dan beberapa nasabah Bank Sampah Banyuwangi (BSB) juga telah dapat memanfaatkan sampah dengan cara mendaur ulang sampah dan membuat kompos sehingga sampah tidak lagi menjadi sesuatu yang tidak bermanfaat. Masyarakat juga telah merasakan manfaat dengan adanya program Bank Sampah, terutama bagi para nasabahnya. Mereka bisa mendapatkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman dan denga adanya bank sampah juga membantu pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah di TPA Bulusan. Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan dari Pemerintah Daerah, DLH serta pengurus dan petugas BSB dalam menyediakan sarana dan prasarana sehingga memudahkan petugas dalam melakukan pelayanan kepada nasabah. Selain itu juga partisipasi masyarakat yang tinggi menjadi salahsatu faktor pendukung dalam keberhasilan program ini. Namun kendalanya yaitu partisipasi masyarakat belum optimal, masih banyak fasilitas dari pemerintah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat yang masih kurang terhadap pengolahan sampah, dan lemahnya peran perangkat desa dalam memotivasi warganya. Saran yang dapat peneliti berikan adalah memperbanyak jumlah bank sampah dan peningkatan sosialisasi atau pelatihan tentang daur ulang sampah,