Analisa Keruntuhan Bendungan Kuningan Menggunakan Program Zhong Xing HY21
Main Author: | Sasongko, Yufintra Prasetya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163080/ |
Daftar Isi:
- Keruntuhan bendungan yang sering terjadi dikarenakan overtopping dan piping, kerutuhan tersebut dapat mengakibatkan banjir bandang yang sangat besar, maka diperlukan analisa keruntuhan bendungan (Dam Break Analysis) dan simulasi keruntuhan bendungan (Dam Break Simulation). Analisa dan simulasi keruntuhan bendungan adalah bentuk dari pencegahan-pencegahan secara teknis dan politis, dimana tertulis didalam peraturan dan undang-undang terikat oleh dokumen keamanan dokumen dan RTD bendungan. Beberapa peraturan dan undang-undang yang tertulis bersama dokumen keamanan dokumen dan RTD bendungan Dalam studi ini, hanya menggunakan 1 buah stasiun hujan, yaitu Stasiun Ciwaru. Untuk dapat menentukan besarnya curah hujan rancangan, metode yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Log Normal. Kemudian diuji kesesuaian distribusi dengan menggunakan 2 metode yaitu uji Smirnov-Kolmogorov dan uji Chi-Square. Setelah melakukan perhitungan uji kesesuaian, langkah selanjutnya adalah menghitung debit banjir rencana dengan menggunakan HSS Nakayasu, setelah menghitung debit banjir langkah selanjutnya adalah menghitung Flood Routing dengan hasil Q PMF: 893,008 m3/det. Selanjutnya setelah menganalisa perhitungan hidrologi maka untuk mengetahui keruntuhan bendungan Kuningan dilakukan simulasi dengan menggunakan software Zhong Xing HY21. Hasil yang diperoleh dari software Zhong Xing HY21 berupa peta genangan banjir, waktu tiba, waktu puncak, kedalaman, kecepatan dan elevasi banjir serta dapat menghasilkan cross section. Kondisi yang digunakan dalam software Zhong Xing HY21 adalah piping dan overtopping dengan kondisi muka air banjir. Setelah itu dapat diketahui keruntuhan Bendungan Kuningan dengan kondisi muka air banjir piping atas adalah kondisi terparah dengan luas genangan 35696435.4378 m2 dan Total debit outflow puncak saat keruntuhan terjadi 55570.27272 m3/det.