Geometri Arsitektur Pada Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang, Kediri, Jawa Timur

Main Author: Eliza, Puput Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163078/
Daftar Isi:
  • Indonesia dibangun oleh masyarakat yang plural. Baik dari segi agama, suku, ras hingga antar golongan. Salah satu wujud agama yang terdapat pada Indonesia adalah agama Katolik secara resmi diperkirakan muncul di Indonesia pada abad ke-16 yang dibawa oleh bangsa Portugis dengan gereja sebagai sarana peribadatannya. Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang dibangun pada tahun 1936.Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang dibangun pada tahun 1936 atas prakarsa Pastor Jan Wolters C.M yang menunjuk Henri Maclaine Pont sebagai arsitek pelaksana. Henri Maclaine Pont dianggap memiliki minat dan keingintahuan yang sama terhadap budaya Jawa. Hal ini terlihat pada karyanya yakni, museum Trowulan. Menurut Kusbiantoro1, museum ini bukan hanya bentuk bangunan yang biasa. Namun merupakan hasil eksperimen sistem struktur dan konstruksi modern dengan bentuk atap arsitektur tradisional Jawa. Keunikan dari museum inilah yang menjadi cikal bakal tercetusnya bentuk bangunan gereja Katolik Santa Maria. Pastor Jan Wolters, CM yang terkesima dengan hasil akhir pembangunan tersebut meminta Henri Maclaine Pont untuk dibuatkan bangunan gereja yang bentuknya mengadaptasi bentuk dari Museum Trowulan dengan konsep Post Missi. Penelitian “Geometri Arsitektur pada Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang” merupakan penelitian yang meninjau proses terjadinya bentuk sebuah bangunan. Penelitian terkait geometri dirasa perlu karena menurut Utami2, geometri merupakan asal mula berkembangnya arsitektur yang mampu membantu mengetahui proses perancangan sebuah bangunan. Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian kualitatif dengan alat ukur geometri. Dengan Teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan yakni, pengukuran dari bangunan Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang menggunakan alat ukur laser meter dengan acuan gambar yang diperoleh dari penelitian terdahulu. Observasi ini dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran ukuran yang diperoleh pada gambar penelitian terdahulu. Selanjutnya peneliti akan melakukan kategorisasi data-data serta penarikan kesimpulan, seperti yang dilakukan pada penelitian yang bersifat kualitatif. Hasil yang diperoleh dari analisis geometri arsitektur menggunakan pendekatan dari teori Simon Unwin didapati bahwa Pendekatan yang sesuai dan ditemukan penerapannya pada bangunan gereja Katolik Santa Maria Puhsarang terkait analisis geometri arsitektur berupa lingkaran kehadiran, garis pandang, garis lintasan, enam arah dan titik pusat, geometri sosial, geometri pembuatan dan geometri kompleks dan overlays. Namun yang memiliki pengaruh terbesar terdapat pada pendekatan geometri sosial dan geometri pembuatan hal ini merupakan pengaruh dari pendekatan modular dan pengukuran yang hanya dimiliki oleh bangunan gereja Katolik Santa Maria Puhsarang.