Penerapan Elemen Akustik pada Auditorium Samantha Krida Universitas Brawijaya
Main Author: | Andreas, Yonatan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163077/ |
Daftar Isi:
- Auditorium Samantha Krida merupakan sebuah auditorium serbaguna di Kampus Universitas Brawijaya. Dengan kapasitas mencapai 3.400 orang, auditorium ini menjadi bangunan utama dalam mewadahi berbagai aktivitas, seperti wisuda, seminar, konferensi, pertunjukan musik, pameran, hingga pernikahan. Pentingnya peran bangunan dalam kelangsungan aktivitas kampus menimbulkan tuntutan bagi bangunan untuk berfungsi dengan baik, salah satunya dalam aspek akustik. Namun banyaknya penggunaan material keras pada interior auditorium mengindikasikan tingginya nilai waktu dengung di dalam ruangan. Sementara itu, adanya tribune di yang terhalang oleh kolom-kolom struktur juga menandakan adanya daerah bayangan bunyi, yang merupakan sebuah kecacatan akustik. Dengan adanya berbagai indikasi atas kurangnya perhatian pada kualitas akustik ruang, maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas akustik di auditorium tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas akustik pada Auditorium Samantha Krida Universitas Brawijaya. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif evaluatif dalam yang disajikan secara deskiptif. Kemudian, untuk menghasilkan rancangan rekomendasi, dilakukan analisis dan sintesis dengan metode quasi eksperimental dengan menggunakan simulasi digital. Variabel terikat pada penelitian ini adalah waktu dengung (reverberation time atau RT, dengan satuan sekon). Waktu dengung merupakan salah satu parameter objektif dalam akustik ruang. Variabel ini merupakan yang utama dalam penelitian ini, yang dijadikan landasan penilaian kualitas akustik pada objek penelitian. Selain itu, sebagai data tambahan, diukur juga distribusi tingkat tekanan bunyi (TTB) pada ruangan, yang juga merupakan parameter objektif dalam akustik ruang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat ukur meteran dan sound level meter. Pengukuran dilakukan pada 31 Juli 2018, pada siang hari saat keadaan bangunan kosong tanpa pengunjung dan tanpa kursi di area tengah. Observasi diawali dengan mengidentifikasi jenis material yang digunakan pada tiap elemen interior, dan dilanjutkan dengan pengukuran dimensi elemen tersebut menggunakan meteran. Setelah itu, pengukuran distribusi TTB dilakukan dengan menggunakan sound level meter untuk mengukur TTB di beberapa titik pengukuran yang telah ditentukan. Dari pengukuran waktu dengung, didapatkan nilai RT di Auditorium Samantha Krida sebesar 4,23 detik pada frekuensi bunyi 500 Hz, 2,30 detik pada frekuensi 1000 Hz, dan 1,78 detik pada frekuensi 2000 Hz. Nilai ini berada di luar rentang nilai RT standar yang disarankan yaitu 1,4 – 1,9 detik. Kondisi tersebut bertambah parah dengan digunakannya tirai untuk menutup area tribun. Dengan adanya tirai tersebut, nilai RT yang dihasilkan turun jauh menjadi 0,42 detik untuk 500 Hz, 0,34 detik untuk 1000 Hz, dan 0,31 detik untuk 2000 Hz. Sedangkan dari pengukuran distribusi tingkat tekanan bunyi, selisih nilai TTB terbesar dan terkecil mencapai 9,9 dB. Selisih nilai tersebut juga berada di luar kriteria, yaitu 6 dB. Dari hal tersebut, hasil pengukuran Auditorium Samantha Krida tidak ada yang memenuhi standar sehingga kualitas akustik bangunan ini dinilai kurang baik. Setelah mempertimbangkan kempat kriteria rekomendasi, didapatkan satu alternatif yang dijadikan sebagai rekomendasi utama. Alternatif tersebut adalah kombinasi penambahan lapisan karpet pada dinding di bagian belakang area tengah dengan panel diffuser pada plafon. Desain rekomendasi ini dinilai baik karena berhasil memenuhi tiga dari keempat poin kriteria. Dengan begitu, desain ini dinilai sebagai desain yang paling baik dalam meningkatkan kualitas akustik pada Auditorium Samantha Krida.