Analisa Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Bajulmati dengan Menggunakan Program HEC-RAS

Main Author: Sriwibowowati, Sunan Mukti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163073/
Daftar Isi:
  • Infrastruktur memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saing global. Salah satu infrastruktur untuk mewujudkan ketahanan air dan ketahanan pangan adalah dengan dibangunnya 65 bendungan pada periode 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat, melalui direktorat Jendral Sumber Daya Air sehingga ketersedian air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik. Pembangunan suatu bendungan disamping mempunyai manfaat yang sangat besar bagi manusia juga menyimpan potensi bahaya yang sangat besar, dimana bila bendungan tersebut runtuh dapat mengakibatkan bencana yang sangat besar di daerah hilir. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Costa, penyebab keruntuhan bendungan urugan seringkali disebabkan oleh overtopping dan juga piping. Keruntuhan bendungan akibat overtopping terjadi karena melimpahnya air pada waduk melalui tubuh bendungan, sedangkan keruntuhan bendungan akibat piping tidak bisa dipastikan awal mula lokasinya dikarenakan gerusan yang diakibatkan oleh rembesan terjadi di dalam tubuh bendungan. Maka perlu dilakukan studi analisa keruntuhan bendungan yang nantinya dapat diketahui wilayah-wilayah yang terkena dampak bencana Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa dari alternatif keruntuhan bendungan dengan menggunakan program HEC-RAS versi 5.0.3 yang dikembangkan oleh Hydrolic Engineering Center dalam berbagai skenario keruntuhan bendungan. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi keruntuhan bendungan akibat overtopping dengan memasukkan parameter rekahan tertentu guna mendapatkan sebaran genangan banjir yang terjadi. Selain akibat overtopping, banjir pada keruntuhan bendungan akibat piping juga disimulasikan. Waduk Bajulmati merupakan waduk yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan irigasi sebanyak 1800 ha di daerah irigasi Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi. Batas hilir dari Bendungan Bajulmati berada di Selat Bali. Pada hilir Bendungan Bajulmati perkembangan masyarakat di daerah hilir menjadi daerah pemukiman, pertanian, industri, perdagangan dan banyaknya fasilitas umum, hal ini menyebabkan makin bertambahnya tingkat bahaya akibat keruntuhan bendungan.. Keruntuhan Bendungan Bajulmati dapat disebabkan karena overtopping dan piping. Dari simulasi yang dilakukan, keruntuhan overtopping merupakan peyebab keruntuhan Bendungan Bajulmati yang menimbulkan dampak paling besar dengan banjir desain PMF dengan puncak debit QInflow sebesar 2490.878 m3/det dan menghasilkan luas genangan sebesar 1646.0146 ha dengan tinggi genangan maksimum sebesar 21.31 m. Akibat dari keruntuhan Bendungan Bajulmati ini terdapat 5 desa di 2 kecamatan di bagian hilir Bendungan Bajulmati yang terkena genangan. terdapat 7896 KK penduduk terkena risiko akibat dari keruntuhan Bendungan Bajulmati. Dengan jumlah penduduk terkena risiko tersebut dan jarak Bendungan Bajulmati sampai hilir yang sejauh 9 km, maka Bendungan Bajulmati termasuk dalam klasifikasi bendungan dengan bahaya tingkat 4 yaitu bahaya sangat tinggi. total kerugian yang harus ditanggung akibat banjir karena keruntuhan bendungan Bajulmati sebesar Rp 476,691,534,795.