Analisa Keruntuhan Bendungan Bintang Bano Prov. Nusa Tenggara Barat Dengan Menggunakan Program Boss Dambrk
Main Author: | Ramadhan, Yudhistira Akbar Zulfikar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163070/ |
Daftar Isi:
- Bendungan memiliki potensi bahaya yang sangat besar. Salah satu potensi berbahaya adalah keruntuhan bendungan. Keruntuhan bendungan dapat terjadi akibat air yang berada pada tampungan melimpas diatas puncak bendungan (overtopping) ataupun adanya bocoran pada tubuh bendungan yang membawa material (piping). Untuk mengetahui seberapa besar keruntuhan bendungan diperlukan adanya analisa keruntuhan bendungan (Dam Break Analysis). Bendungan Bintang Bano berada pada Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data hidrologi hanya didapat dari Stasiun Hujan Taliwang. Perhitungan hidrologi melalui distribusi frekuensi yang diuji kesesuaiannya dengan uji Smirnov-Kolmogorov dan uji Chi-Square. Setelah melakukan perhitungan uji kesesuaian, langkah selanjutnya adalah menghitung debit banjir rencana dengan menggunakan HSS Nakayasu dan HSS Limantara, dari perhitungan tersebut QPMF maksimum: 2625,887 m3/det. Selanjutnya setelah menganalisa perhitungan hidrologi maka untuk mengetahui keruntuhan bendungan Bintang Bano dilakukan simulasi dengan menggunakan Program BOSS Dambrk. Hasil yang diperoleh dari Program BOSS Dambrk berupa grafik dan tabulasi debit rekahan,tinggi muka air banjir, waktu tiba, dan waktu puncak. Untuk mengetahui seberapa luas genangan akibat keruntuhan bendungan dilakukan secara digitasi manual melalui program lain. Setelah itu dapat diketahui luas genangan keruntuhan Bendungan Bintang Bano, pada skenario overtopping memiliki luas genangan 5714,14 Ha sementara pada skenario piping memiliki luas genangan 5113,94 Ha.