Analisis Beban Kerja Pada Pembuatan Tutup Kotak Amunisi Dengan Metode WLA Untuk Pemberian Insentif Pekerja
Main Author: | Farhandiaz, Rakan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163055/1/Rakan%20Farhandiaz.pdf http://repository.ub.ac.id/163055/ |
Daftar Isi:
- Persaingan industri di era globalisasi saat ini membuat banyak perusahaan meningkatkan rasa kompetitifnya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dalam hal ini perencanaan sumber daya manusia adalah hal penting dalam mengembangkan pencapaian perusahaan baik dari segi kualitas operator dan manajemen organisasi yang akan berdampak baik pada peningkatan produktivitas kerja dan kinerja perusahaan. Perencanaan beban kerja di industri dibutuhkan untuk mengetahui jumlah beban kerja yang diterima operator untuk kinerja operator dalam menjalankan tugas yang diberikan sesuai dengan kondisi yang ideal untuk operator menghasilkan produktivitas yang tinggi. PT Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia. PT Pindad (Persero) yang terdapat di Turen pada divisi amunisi pada sub departemen perkakas dan pendukung yang membuat peti amunisi yang memproduksi tiga jenis peti amunisi yaitu matalik box, peti kayu dan peti plastik. Objek penelitian berjumlah 14 operator mesin dan 7 mesin, mulai dari mesin YDM, CSP 100, CSP 75, CSP 75, CSP 50, Project Welder, Subject Welder. Berdasarkan hasil observasi awal, terdapat perbedaan nilai persentase aktivitas produktif dan aktivitas non produktif yang cukup jauh. Hal ini disebabkan jumlah aktivitas dan metode kerja yang dikerjakan oleh para operator tersebut berbeda. Selain itu, pada sub departemen perkakas juga belum pernah melakukan perhitungan beban kerja, sehingga perlu dilakukan perhitungan beban kerja untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang ideal sesuai dengan jumlah operator mesin. Perhitungan beban kerja dengan metode WLA diawali dengan menghitung besarnya persentase produktifitas dengan menggunakan metode Work Sampling. Selanjutnya dilakukan penentuan besarnya nilai Performance Rating dengan Metode Westinghouse serta nilai Allowance dengan Tabel Industrial Labour Organization (ILO) Allowance. Besar beban kerja yang diterima oleh pekerja digunakan untuk menentukan jumlah pekerja serta besarnya insentif yang diberikan kapada para pekerja yang memiliki beban kerja lebih dari batas maksimum yaitu sebesar 100%. Hasil perhitungan beban kerja operator yang berada diatas batas maksimum 100% yang diterima oleh 7 orang operator mesin, sedangkan 7 operator mesin lainnya memiliki beban kerja dibawah 100% yang cenderung masih ideal. Usulan rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait dengan kondisi beban kerja yang tinggi adalah tidak menambah jumlah pekerja tetapi memberikan insentif bagi pekerja yang menerima beban kerja diatas 100%. Total insentif yang dikeluarkan perusahaan yang diberikan terhadap operator sebesar Rp 407.384 sehingga total upah yang diberikan kepada operator mesin sejumlah Rp 33.566.524. Sedangkan jika menambah jumlah tenaga kerja baru sejumlah 4 operator mesin harus mengeluarkan biaya gaji karyawan sebesar Rp 2.368.510 tiap satu pekerja per bulan nya.