Pengaruh Laju Aliran Cutting Fluid (Minyak Kelapa) Terhadap Bentuk Chip dan Kekasaran Permukaan pada Proses Turning Menggunakan Metode Minimum Quantity of Drop Lubrication

Main Author: Isham, Zelvio Afianda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/163028/1/Zelvio%20Afianda%20Isham.pdf
http://repository.ub.ac.id/163028/
Daftar Isi:
  • Metode pemakaian cutting fluid banyak dikembangkan pada proses pemesinan dengan tujuan supaya lebih hemat dalam penggunaan dan lebih praktis cara kerjanya. Salah satunya metode yang dapat digunakan adalah Minimum Quatity of Drop Lubrication. Minimum Quantity of Drop Lubrication merupakan metode pemakaian cutting fluid yang cara kerjanya memanfaatkan gaya gravitasi sehingga cutting fluid akan bekerja secara tetes ke kontak antara pahat dan benda kerja. Cutting fluid sendiri terdiri dari straight oil, synthetic oil, dan bio cutting fluid. Bio cutting fluid yang dapat digunakan pada proses Minimum Quantity of Drop Lubrication antara lain minyak kelapa, minyak jarak, minyak bunga matahari, minyak biji karet, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini dilakukan investigasi mengenai pengaruh variasi laju aliran cutting fluid minyak kelapa terhadap bentuk chip dan kekasaran permukaan dari aluminium 6061 pada proses turning dengan menggunakan metode Minimum Quantity of Drop Lubrication. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental untuk mengetahui bentuk chip dan kekasaran permukaan pada aluminium 6061 melalui proses turning. Variasi laju aliran cutting fluid minyak kelapa yang digunakan adalah 0 ml/s, 60 ml/s, 120 ml/s, dan 192 ml/s. Dan untuk kecepatan spindel yang digunakan 330 rpm, depth of cut 0,5, dan feed rate 0,231 mm/rev. Variasi laju aliran cutting fluid dengan memakai minyak kelapa inilah yang nantinya akan diperoleh bentuk chip dan kekasaran permukaan pada aluminium 6061. Pengujian kekasaran permukaan pada aluminium 6061 dilakukan dengan menggunakan alat surface roughness tester. Sedangkan panjang chip diukur mengunakan penggaris dan permukaan pahat diteliti dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil yang diperoleh pada kekasaran rata-rata tertinggi yaitu pada laju aliran cutting fluid minyak kelapa 0 ml/s sebesar 2 μm, dan kekasaran rata-rata ter-rendah pada laju aliran 192 ml/s sebesar 1,562 μm. Sedangkan pada bentuk chip yang terpanjang didapat pada laju aliran cutting fluid minyak kelapa 192 ml/s dengan bentuk chip kontinyu dan panjang 65 cm, chip terpendek didapat pada laju aliran cutting fluid minyak kelapa 0 ml/s dengan bentuk chip kontinyu dan panjang 17 cm. Kemudian pada laju aliran cutting fluid minyak kelapa 0 ml/s pahat mengalami keausan dan keretakan, sedangkan pada laju aliran 192 ml/s pahat hanya mengalami sedikit keausan. Hal tersebut menunjukkan bahwa variasi laju aliran cutting fluid minyak kelapa dengan menggunakan metode Minimum Quantity of Drop Lubrication pada proses turning dapat mempengaruhi bentuk chip dan kekasaran permukaan. Semakin tinggi laju aliran cutting fluid minyak kelapa maka chip yang terbentuk semakin panjang dan kekasaran permukaan semakin menurun. Hal tersebut berhubungan juga dengan geometeri pahat, dimana semakin tinggi laju aliran cutting fluid maka keausan pahat akan semakin berkurang