Daftar Isi:
  • Bus sekolah yang telah beroperasi dari bulan Februari 2015 memiliki tanggapan positif dari pihak sekolah dan orangtua siswa karena dapat mengurangi rasio beban jalan serta kedisiplinan siswa dalam penggunaan kendaraan bermotor dibawah umur. Bus sekolah malang memiliki 6 unit yang telah beroperasi dimana 5 unit berasal dari pemerintah kota malang yaitu POOL A, POOLB, POOL C, POOL E, POOL F dengan kapasitas sebesar 35 orang dan 1 unit berasal dari CSR bank jatim yaitu POOL D dengan kapasitas sebesar 45 orang. Bus sekolah beroperasi sebanyak 2 kali yaitu pada pagi hari untuk mengantarkan siswa ke sekolah dan siang hari untuk menjemput siswa pulang kerumah. Dari data yang di dapat, POOL D memiliki penumpang terbanyak yang melebihi kapasitas awal yaitu kurang lebih 52 orang. Selain itu, pada siang hari, siswa SMPN 10 tidak terangkut karena bus sekolah telah penuh diisi oleh siswa SMPN 23. Penambahan jumlah armada bus sekolah dilakukan dengan menggunakan metode simulasi sistem dinamis. Langkah pertama yang dilakukan adalah observasi sistem transportasi bus sekolah saat ini. Setelah itu dibuat causal loop diagram untuk melihat hubungan antar variabel yang berpengaruh. Setelah causal loop sudah disetujui maka tahap selanjutnya adalah pembuatan model pada program powersim studio 10 dengan mengisi formulasi. Setelah model jadi maka dilakukan verifikasi dan validasi model untuk melihat apakah model telah sesuai dengan sistem nyata. Hasil dari penelitian tersebut adalah kondisi pada saat ini dengan menggunakan 1 armada dimana ada siswa yang tidak terangkut setiap tahunnya, maka dari itu digunakan 2 skenario untuk penambahan bus sekolah. Skenario pertama adalah penambahan 1 armada bus sekolah setiap tahun. Penambahan 1 armada setiap tahun jumlah siswa dapat terangkut semua pada tahun ke-13 dengan menggunakan 14 armada dimana 3 buah kursi kosong yang tersisa. Kepadatan jalan terjadi pada tahun ke-16 dengan batas maksimal 0,9. Dapat dilihat bahwa penambahan armada sampai pada tahun ke-13 masih memungkinkan. Skenario ke 2 merupakan penambahan 2 armada setiap tahun. Pada tahun ke-4, siswa dapat terangkut semua dengan menggunakan 9 armada dimana 20 buah kursi kosong yang tersisa. Kepadatan jalan untuk penambahan 2 armada setiap tahun terjadi pada tahun ke-17 sehingga penambahan sampai pada tahun ke 4 masih memungkinkan.