Pengaruh Temperatur Preheating dan Penambahan Biodiesel Ricinus commnunis Terhadap Emisi Gas Buang Mesin Diesel

Main Author: Nurdiantono, Andhika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162957/1/Andhika%20Nurdiantono.pdf
http://repository.ub.ac.id/162957/
Daftar Isi:
  • Pemanasan global merupakan salah satu fenomena yang dapat memberikan ancaman bagi lingkungan. Pemanasan global terjadi karena adanya efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu penyumbang terbesar dari gas rumah kaca. Penggunaan kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbesar gas CO2, Untuk itu penggunaan mesin diesel menjadi salah satu solusi karena lebih sedikit menghasilkan gas CO2 dibanding mesin bensin, tetapi mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam yang juga menghasilkan emisi berupa CO dan HC. Penggunaan biodiesel menjadi salah satu cara untuk mengurangi emisi tersebut. Tetapi penggunaan biodiesel dapat mengganggu proses pembakaran karena viskositas dari biodiesel yang tinggi, untuk itu perlu dilakukan sebuah perlakuan agar karakteristik biodiesel dapat menyerupai solar biasa. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh temperatur preheating dan penambahan biodiesel Ricinus communis pada bahan bakar solar terhadap emisi gas buang mesin diesel. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan temperatur preheating bahan bakar sebesar 40°C; 50°C; dan 60°C. Preheating dengan cara memanaskan bahan bakar pada wadah aluminium yang dialiri arus listrik. Preheating dilakukan tepat sebelum pompa injeksi untuk meminimalisir kerugian panas. Untuk setiap variasi temperatur preheating, menggunakan bahan bakar solar yang ditambahkan dengan biodiesel Ricinus communis sebesar 10%, 20% dan 30% dari volume solar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa campuran 10% dan 20% tanpa perlakuan dapat menurunkan emisi CO dan HC. Dengan dilakukan pemanasan hingga 60oC pada campuran 10%, 20%, dan 30% menurunkan emisi CO dan HC. Sementara untuk CO2 yang dihasilkan lebih tinggi pada penambahan biodiesel karena pembakaran semakin sempurna.