Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Inventory PT PJB UP Brantas Berbasis Website” dengan baik
Daftar Isi:
- PT PJB UP Brantas merupakan unit pembangkit produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di 13 unit PLTA yang tersebar di Jawa Timur. Dalam kegiatannya, PT PJB UP Brantas melakukan pengadaan material dari supplier untuk melakukan operasional. Hambatan yang kerap terjadi pada kegiatan pengadaan material adalah sering terjadi pengorderan ganda yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. Untuk menginputkan data material kedalam sistem dan pengecekan ketersediaan material dan lokasi material gudang memerlukan waktu yang lama. Proses perekapan laporan yang dikeluarkan oleh gudang induk tidak bisa langsung diinputkan oleh gudang pusat karena harus melalui verifikasi yang dilakukan oleh Rendal. Penelitian ini terfokus pada material dengan nilai penggunaan tinggi dan tingkat permintaan tinggi untuk dapat mencegah terjadinya pengorderan ganda serta meminimumkan waktu proses perekapan laporan dan pengecekan material. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan sistem manajemen inventory agar proses inventory pada gudang dalam perusahaan dapat berjalan lancar dan efisien. Penelitian ini menggunakan prototype dan implementasi sistem informasi PHP MySQL. MySQL merupakan database yang merancang suatu sistem untuk menampilkan informasi stock material, informasi permintaan material yang dibutuhkan sehingga aplikasi ini dapat menyelesaikan permasalahan pada perusahaan. Metode yang digunakan dalam merumuskan masalah menggunakan PIECES kemudian dari PIECES tersebut dilakukan analisis kebutuhan sistem dengan membuat data modelling yang berisi context diagram, hierarchy chart, dan DFD. Kemudian melakukan implementasi dan pengujian prototype desain. Setelah itu dilakukan pembuatan list entity dan desain database untuk menghasilkan implementasi database dan user interface. Langkah terakhir adalah melakukan pengujian uji verifikasi dan uji validasi. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 proses utama dengan 1 level subproses. Kemudian dilakukan identifikasi entitas yang menghasilkan 14 entitas. Dengan sistem yang baru user dapat mengetahui ketersediaan stok material dan lokasi material dengan daftar kebutuhan 3 entitas yang terhubung dengan kode pemakaian dan 2 proses bisnis. Pada penelitian ini teknik pemesanan menghasilkan 4 proses bisnis dengan 1 data menggantikan 1 proses bisnis yang baru dapat terlaksana setelah persetujuan rendal. Pada proses permintaan pemakaian melibatkan proses pemakaian dan pengembalian dimana masing-masing menghasilkan 2 proses bisnis dengan 2 data.