Permodelan Spasial Kemiskinan dengan Infrastruktur dan Kondisi Sosial Di Kecamatan Tajinan
Daftar Isi:
- Kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat kompleks yang dialami hampir di seluruh negara di dunia terutama pada negara – negara berkembang salah satunya adalah Indonesia. Kecamatan Tajinan dipilih sebagai lokasi studi karena merupakan kecamatan termiskin di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kemiskinan di Kecamatan Tajian berdasarkan indikator kemiskinan yang dipublikasikan oleh World Bank dan satu indikator kemiskinan multidimensional. Tujuan kedua adalah memodelkan indikator kemiskinan dengan infrastruktur dan kondisi sosial yang kemudian dihasilkan arahan pengembangan berdasarkan permodelan tersebut. Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah social network analysis, moran’s I, Local Indicator of Spatial Autocerrelation (LISA) dan analisis regresi spasial berdasarkan model ordinary least square, spatial lag model dan spatial error model. Berdasarkan perhitungan headcount index, Desa Pandanmulyo merupakan desa yang paling miskin dengan nilai 0.391. sedangkan dari tiga indeks yang lain Desa Gunungronggo merupakan desa dengan tingkat kemiskinan tertinggi masing masing human poverty index dengan nilai 0.084, poverty gap index dengan nilai 0.108 dan poverty severity index dengan nilai 0.031. Pada hasil permodelan spasial, menunjukkan dua indeks kemiskinan yang memiliki keterkaitan spasial antar wilayah sehingga arahan pengembangannya disesuaikan dengan hasil permodelan tersebut.