Pengaruh Axial Depth Of Cut pada Proses Slot Milling dengan Metode Minimum Quantity Lubrication Terhadap Kekasaran Permukaan Aluminium A6061
Daftar Isi:
- Proses manufaktur saat ini mengalami kemajuan yang pesat khususnya pada proses permesinan logam. Kemajuan teknologi pada industri manufaktur khususnya permesinan logam ini mempunyai peranan penting yaitu mengurangi jumlah operator mesin, menghasilkan produk dalam skala besar dengan kualitas yang seragam seperti membuat benda-benda kecil berukuran mikron yang membutuhkan kepresisian yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan suatu mesin CNC. Saat permesinan berlangsung, terjadi fenomena yang disebut chatter yang menyebabkan kualitas permukaan produk menurun serta didapatkan nilai kekasaran permukaan yang tinggi. Oleh karena itu untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang rendah dapat dilakukan dengan cara menggunakan pengaplikasian cutting fluids dengan metode Minimum Quantity Lubrication (MQL). Salah satu proses yang dapat dilakukan mesin CNC adalah melakukan slot milling. Pahat yang digunakan pada proses slot milling ini adalah pahat endmill. Variabel yang digunakan pada pemakanan tanpa menggunakan minimum quantity lubrication dengan axial depth of cut 0,25 mm; 0,50 mm; 0,75 mm, menghasilkan data dengan rata-rata surface roughness (Ra) sebesar 0,2638 μm; 0,2836 μm ; 0,4104 μm. Pemakanan dengan menggunakan minimum quantity lubrication dengan axial depth of cut 0,25 mm; 0,50 mm; 0,75 mm, menghasilkan data dengan rata-rata surface roughness (Ra) sebesar 0,2336 μm ; 0,2498 μm ; 0,3804 μm. Minimum Quantity Lubrication (MQL) dapat mengurangi gesekan antara pahat dan benda kerja yang menyebabkan getaran saat melakukan pemakanan yang berpengaruh terhadap kekasaran permukaan. Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil permesinan dengan variasi axial depth of cut dan pengaplikasian Minimum Quantity Lubrication (MQL) dapat meningkatkan kualitas produk ditandai dengan penurunan nilai surface roughness (Ra).