Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Kompetensi dengan Metode 360 Derajat Pada PT. Petrokimia Gresik
Main Author: | Fahmi, Rachmadhana Mizwarudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162938/1/Rachmadhana%20Mizwarudin%20Fahmi.pdf http://repository.ub.ac.id/162938/ |
Daftar Isi:
- PT. Petrokimia Gresik, perusahaan ini memproduksi pupuk, non-pupuk, bahan-bahan kimia, serta jasa (konstruksi dan engineering). PT. Petrokimia Gresik memiliki karyawan sebanyak 3.159 yang terbagi atas 17 kompartemen dan 3 area produksi. Permasalahan saat ini terdapat pada aktivitas penilaian kinerja, dimana saat penilaian hanya melibatkan satu evaluator dan juga belum adanya tolak ukur yang jelas dalam penilaian menimbulkan penilaian yang subjektif. Selain itu PT. Petrokimia Gresik belum memiliki sistem pemberian insentif berdasarkan kinerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu rekomendasi perbaikan berupa performance appraisal untuk mengurangi subjektifitas dan menggunakan sistem penilaian kinerja sebagai acuan pemberian insentif. Aktivitas yang akan diteliti berada di kompartemen pabrik 1, 2, dan 3. Penelitian ini dilakukan dengan metode penilaian 360 derajat. Sebelum melakukan penilaian dengan metode ini, dilakukan diskusi untuk mengidentifikasi kriteria kompetensi, kemudian melakukan pembobotan kompetensi dengan menggunakan AHP, setelah itu membuat form penilaian 360 derajat. Penilaian 360 derajat dilakukan pada 8 orang manajer yang ada pada Kompartemen Pabrik 1, 2, dan 3. Hasil penilaian 360 derajat dibandingkan dengan hasil performance appraisal existing menggunakan uji paired sample t-test untuk mengetahi apakah terjadi penyimpangan penilaian. Hasil penilaian 360 derajat juga digunakan sebagai dasar pemberian insentif kepada karyawan. Pada penilaian kinerja 360 derajat terdapat 2 kriteria penilaian yaitu job performance dan kompetensi, dimana pada kriteria kompetensi dibagi menjadi dua yaitu kompetensi inti dan kompetensi pendukung. Dipenilaian ini seorang manajer dinilai oleh 6 orang dengan tingkat jabatan yang berbeda. Enam orang yang menilai tersebut terdiri dari satu orang atasan, satu orang rekan kerja, tiga orang bawahan, dan diri sendiri. Berdasarkan hasil dari performance appraisal menggunakan metode 360 derajat, tujuh dari delapan orang manajer berhasil melampaui target yang telah ditetapkan. Dimana Manajer Pemeliharaan II mendapatkan hasil performance appraisal tertinggi dengan nilai 88.63 sedangkan Manajer Produksi III A menjadi satu-satunya manajer yang memiliki kinerja dibawah target dengan nilai 84.98. Hasil dari penilaian 360 derajat digunakan untuk menentukan besar persentase insentif yang diterima. Berdasarkan hal tersebut, persentase insentif yang diterima karyawan berkisar 0-26% dimana Manajer Pemeliharaan II mendapatkan insetif paling banyak dengan nilai 26%. Manajer Produksi III A menjadi satu-satunya manajer yang tidak mendapatkan insentif atau 0% hal tersebut dikarenakan hasil kinerjanya tidak mencapai target.