Analisis Sistem Pengikatan Polis, Penerimaan Pembayaran Premi dan Klaim dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Kabupaten/Kota Blora)
Main Author: | Sari, Dwi Nur Intan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162922/1/Dwi%20Nur%20Intan%20Sari.pdf http://repository.ub.ac.id/162922/ |
Daftar Isi:
- Asuransi merupakan sektor jasa keuangan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional tetapi kesadaran masyarakat Indonesia mengenai asuransi masih rendah. Sistem pada asuransi perlu dioptimalkan supaya target Pemerintah dapat tercapai untuk merealisasikan terdaftarnya seluruh warga Indonesia menjadi peserta BPJS Kesehatan. Aktifitas pengikatan polis, penerimaan kas dari premi dan pengeluaran kas dari klaim di dalam suatu perusahaan perlu dilakukan pengendalian intern yang berfungsi sebagai perbaikan operasional sistem yang telah diterapkan dan mengontrol keadaan di suatu perusahaan supaya dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengikatan polis, penerimaan pembayaran premi dan klaim dalam upaya meningkatkan pengendalian intern yang diterapkan BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten/Kota Blora yang mendukung peningkatan pengendalian intern yang baik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus pada penelitian ini adalah menganalisis sistem pengikatan polis, penerimaan pembayaran premi dan klaim pada BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten/Kota Blora serta menganalisis aspek-aspek yang dapat meningkatkan pengendalian intern pada BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten/Kota Blora. Hasil dari analisis data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten/Kota Blora dapat diketahui bahwa sistem yang diterapkan dalam pengikatan polis, penerimaan pembayaran premi dan klaim cukup baik, hal itu dapat dilihat dari: sebagian besar sistem telah dilakukan secara terkomputerisasi sehingga meminimalisir dokumen yang tercetak, adanya pemisahan tugas yang baik, sistem otorisasi yang tepat, pemeriksaan pekerjaan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI). Namun masih terdapat beberapa kelemahan baik dalam sistem maupun pengendalian intern antara lain: pengikatan polis pada peserta mandiri yang belum tertib dalam penerapan autodebit, pembagian kinerja belum optimal karena ada 1 fungsi yang kosong, otorisasi online yang dapat dilakukan oleh fungsi lain sehingga kurang terkontrol, folmulir yang tidak memuat nomor urut, audit tidak dilakukan secara mendadak dan ketidakwajiban pengambilan cuti.