Identitas Alun-Alun Merdeka Sebagai Ruang Publik di Kota Malang

Main Author: -, Mutiah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162781/
Daftar Isi:
  • Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang tahun 2017 menyebutkan terdapat 856.410 jiwa penduduk kota Malang, dalam wilayah seluas 110,06 km2. Selain itu, terdapat 100 unit penginapan semisal hotel dan guest house, 141 unit pabrik, dan 706 unit rumah makan dan kafe. Untuk menyeimbangkan pembangunan, pemerintah kota Malang mulai merevitalisasi taman-taman kota dan hutan kota menjadi ruang terbuka hijau publik. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan ruang publik yang layak bagi masyarakat, utamanya mendukung program kota Malang sebagai Kota Layak Anak. Sebagai contoh, Alun-Alun Merdeka sendiri telah direvitalisasi pada 2015 lalu, dengan perubahan fisik cukup besar. Sejak awal pembentukannya pada 1882, Alun-Alun Merdeka banyak mengalami perubahan fisik dan fungsi yang berulang kali merubah identitasnya. Kini dengan citranya sebagai taman kota modern, ingin diketahui bagaimana identitas Alun-Alun Merdeka pasca revitalisasi sebagai ruang publik menurut pengguna. Metode yang digunakan ialah mixed method, yaitu observasi, place-centered mapping, kuesioner, dan cognitive maps. Hasil penelitian menunjukkan elemen pembentuk identitas Alun-Alun Merdeka kota Malang adalah amphitheatre (dengan air mancurnya), Masjid Jami’, signage “Alun-Alun Malang”, jalur pathway (sisi Utara, sisi Barat, dan sisi Selatan), serta keramaian aktivitas di area amphitheater dan area playground