Resiko Kecelakaan Berdasarkan Pengetahuan, Penggunaan Jalur, dan Kecepatan
Daftar Isi:
- Kota Malang merupakan kota terpadat kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Pertumbuhan penduduk di Kota Malang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk tahun 2016 menurut Kota Malang dalam Angka (2017) meningkat sebesar 0,6 % dari tahun sebelumnya. Selain itu, Kota Malang dikenal dengan Kota Pendidikan, karena banyak terdapat Universitas ternama, sehingga banyak menyebabkan pendatang untuk menuntut ilmu di Malang. Kepadatan jumlah penduduk sejalan dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat. Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diiringi dengan lebar serta kapasitas jalan dapat menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan lintas merupakan tertabraknya suatu benda satu dengan lanya yang dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, bahkan korban jiwa. Tingkat kecelakaan sepeda motor di Kota Malang meningkat sebesar 15% pada tahun 2014 hingga awal tahun 2017. Jumlah kecelakaan tahun 2017 tercatat sebanyak 339 kecelakaan sepeda motordari total 351 kecelakaan. Angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya 2015, dimana angka kecelakaan yang ditimbulkan oleh sepeda motor sebesar 294 kecelakaan. Tejadinya peningkatan angka kecelakaan merupakan masalah yang harus diatasi sehingga dalam berkendara tidak menimbulkan korban jiwa yang terus meningkat setiap tahunya Penyebab kecelakaan di Kota Malang menurut data Polda Jawa Timur (2017) yaitu pengetahuan pengendara yang masih buruk tentang tata cara berlalu lintas, penggunaan jalur yang tidak sesuai, serta penggunaan kecepatan yang melewati batas penetapan kecepatan. Tujuan adanya dilakukan penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah memang pengetahuan berkendara, penggunaan jalur, serta kecepatan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik pengendara, serta menggunakan analisis tabulasi silang dengan uji chi-square untuk melihat bagaimana hubungan antara pengetahuan, penggunaan jalur, dan kecepatan dengan kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Sudanco Supriadi, Jalan MT. Haryono, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Tlogomas, dan Jalan Ki Ageng Gribig. Berdasarkan analisis tabulasi silang diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, penggunaan jalur, dan kecepatan terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas pada setiap jalan yang memiliki karakteristik berbeda dan kondisi jalan yang berbeda.