Daftar Isi:
  • Aluminium merupakan logam ringan dengan nilai strength-to-weight ratio yang mampu bersaing dengan baja. Aluminium banyak digunakan pada industri manufaktur khususnya di bidang otomotif. Aluminium memiliki sifat mampu cor dan sifat mekanik yang kurang baik, oleh karena itu, pada penggunaannya aluminium umum dipadukan dengan unsur lain untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Pada penelitian ini menggunakan aluminium paduan Al-Zn yaitu salah satu paduan aluminium yang umum digunakan pada komponen dasar pesawat terbang (airframe) ataupun komponen otomotif. Paduan Al-Zn menunjukkan sifat ketahanan korosi yang baik. Dalam pengecoran logam, laju pendinginan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas hasil cor. Hal ini dikarenakan pada proses pengecoran terdapat proses pendinginan yang akan mempengaruhi ukuran, bentuk, serta keseragaman butir yang mana akan mempengaruhi sifat mekanik material secara langsung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak laju pendinginan terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro pulley aluminium. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan variasi laju pendinginan, dengan cara menyisipkan material yang memiliki konduktivitas termal berbeda pada cetakan permanen baja di bagian alas. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai kekerasan dan struktur mikro yaitu ukuran diameter butir rata-rata yang dihitung dengan metode Planimetri. Dari hasil penelitian didapatkan dengan meningkatnya laju pendinginan (1,169 C/s penyisipan tembaga), maka diameter butir rata-rata menurun (72,35m). Jika dibandingkan dengan pendinginan sedang (0,963 C/s penyisipan baja ukuran butir 86,72m) dan rendah (0,673 C/s penyisipan pasir ukuran butir 89,24m). Adapun nilai kekerasan yang dihasilkan meningkat yaitu laju pendinginan penyisipan pasir 27,24 HRb, penyisipan baja 47,07 HRb, dan penyisipan tembaga 50,73 HRb.