Pengaruh Variasi Kait Serat kaleng Minuman terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas Beton (Fiber Concrete)
Main Author: | Toriq, Imawan Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162756/1/Imawan%20Muhamad%20Toriq.pdf http://repository.ub.ac.id/162756/ |
Daftar Isi:
- Penambahan serat kaleng pada campuran beton merupakan salah satu cara untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki beton yaitu lemah dalam menahan gaya tarik, serta dapat meningkatkan kekakuan dan modulus elastisitas pada beton tersebut. Variasi yang digunakan adalah beton normal tanpa fiber, fiber polos dan fiber dengan kait A dan B dimana fraksi yang digunkan 10% dari volume beton. Pengujian yang dilakukan antara lain kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan adalah compression machine atau mesin kuat tekan, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer dan strain gauge. Strain gauge hanya digunakan pada 1 benda uji tiap variasi . Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan bahwa nilai kuat tarik maksimum diperoleh pada beton fiber polos dengan nilai sebesar ft = 2,022 MPa. Hasil pengujian kuat tekan juga menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata maksimum diperoleh pada beton dengan fiber polos dengan nilai sebesar f’c = 18,995 MPa. Sedangkan hasil uji modulus elastisitas maksimum menggunakan acuan nilai tegangan dan regangan terjadi pada kait B menghasilkan nilai modulus elastisitas yang maksimum yaitu dengan metode Eurocode 2 sebesar 17183,012 MPa , pada metode ASTMC469 didapat hasil 17687,223 Mpa. Untuk modulus elastisitas menggunakan acuan kuat tekan maksimum diperoleh nilai rata-rata terbesar pada beton fiber dengan serat polos yaitu dengan metode SKSNI T-15-1991 yaitu sebesar 21594,655Mpa dan pada metode TS 500 (Turkey) memiliki nilai 28123,364 MPa.