Pengaruh Rasio Kompresi terhadap Emisi Motor Diesel Berbahan Bakar Biodiesel Calophyllum Inophyllum
Daftar Isi:
- Energi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi populasi manusia di dunia ini. Kebutuhan energi di dunia ini semakin meningkat, khususnya pada bidang transportasi sehingga tidak seimbang antara produksi bahan bakar dengan pemakaiannya yang menyebabkan kelangkaan bahan bakar. Selain itu terdapat masalah pada pencemaran udara akibat tingginya pemakaian kendaraan bermotor. Berdasarkan masalah tersebut saya sebagai mahasiswa melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa emisi mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar campuran biodiesel calophyllum inophyllum dan solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Calophyllum inophyllum atau biasa dikenal dengan tanaman nyamplung merupakan salah satu tumbuhan non konsumtif yang tumbuh di daerah pesisir pantai dan cukup subur di wilayah pesisir indonesia. Tumbuhan ini dimanfaatkan bijinya yang nanti di peras kandungan minyaknya. Setelah itu akan diproses menjadi biodiesel melalui tiga tahap yaitu degumming, esterifikasi dan transesterifikasi. Biodiesel yang dihasilkan memiliki kelemahan antara lain memiliki viskositas yang lebih tinggi dari solar. Sehingga pada pengaplikasiannya perlu dicampurkan dengan solar. Serta dilakukan peningkatan rasio kompresi untuk mereduksi dampak dari kelemahan biodiesel tersebut. Biodiesel akan dicampurkan dengan solar menggunakan persentase volume. Persentase biodiesel yang digunakan yaitu 10%, 20%, dan 30%. Sedangkan variasi rasio kompresi yang digunakan yaitu 15.5; 17,5; dan 19,5. Mesin Diesel yang digunakan yaitu Yanmar L70N buatan italia yang memiliki satu silinder. Penelitian mendapatkan hasil bahwa semakin bertambahnya kandungan biodiesel pada solar serta naiknya rasio kompresi pada engine diesel dapat menurunkan kandungan emisi CO dan HC serta opasitas pada emisi mesin diesel. Sedangkan kandungan CO2 mengalami peningkatan ini menjadi indikasi bahwa semakin sempurna pembakaran pada ruang bakar. Hal ini dikarenakan pada biodiesel calophyllum innophyllum memiliki jumlah O2 terikat (bonded oxygen) yang terkandung di dalamnya. Sehingga selain O2 dari udara, O2 terikat ini akan turut serta dalam proses pembakaran campuran bahan bakar sehingga pembakaran lebih baik. Sedangkan kenaikan rasio kompresi dapat berdampak pada kenaikan tekanan pada ruang bakar. Hal ini menyebabkan suhu ruang bakar semakin meningkat sehingga dapat memperbaiki kualitas dari pembakaran tersebut.