Daftar Isi:
  • Uji model fisik Bendungan Riam Kiwa Uji model fisik ini dilakukan dengan seri alternatif perlakuan meliputi final design dan alternatif perencanaan. Perencanaan alternatif ini akan dilakukan perubahan kolam olak I dan kolam olak II. Hal tersebut akan mempengaruhi perubahan nilai oksigen terlarut dalam aliran (DO) akibat turbulensi aliran sebagai efek langsung pelimpahan dan peredam aliran di sistem pelimpah yamg direncanakan. Peredam energi yang diasumsikan memiliki dampak yang tinggi untuk meningkatkan peredam energi dan sekaligus meningkatkan kadar DO adalah dengan membuat saluran peluncur yang dilengkapi dengan gigi peredam (baffled chute). Pada studi ini, akan dilakukan perhitungan konsentrasi udara analitis, perubahan dan efisiensi kadar oksigen terlarut dalam aliran (DO) untuk semua kondisi model fisik yang dilakukan. Yang nantinya akan memberikan gambaran dan informasi yang cukup baik tentang keberadaan dan kegunaan bangunan hidrolik dalam perbaikan kualitas air, khususnya pada perbaikan kandungan oksigen terlarut dalam aliran. Konsentrasi udara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (a) faktor kedalaman, kecepatan, Froude dan kekasaran saluran. (b) sudut kemiringan dan debit. (c) sudut kemiringan. Untuk kondisi (a) nilai terbesar sebelum peluncur 14,371 dan nilai terkecil 0,000041, untuk nilai terbesar di peluncur 0,051083 pada Q2 di seri III dan IV dan nilai terkecil 0,000035 pada Q100 di seri III. (b) nilai konsentrasi udara teoritis terbesar 0,5305 menurut ASCE pada debit Q2 dan niali terkecil 0,2752 menurut Straub-Anderson pada debit Q1000. (c) konsentrasi udara teoritis terbesar adalah 0,4124 oleh Hager. Hasil pengukuran dilapangan Q2 mengalami peningkatan terbesar pada seri I 1,0258%, dan yang mengalami penurunan pada Q100 untuk original design -0,0516%. Untuk nilai rasio defisit r15 yang terbesar pada Q1000 dengan nilai sebesar 3,4615 dan yang terkecil pada Q2 sebesar 2,3676. Dan untuk nilai efisiensi transfer Jika nilai r20 > 10 maka nilai E20 sebesar 1. Jika nilai r20 < 10 maka nilai E20 0,9. Dan hasil tersebut dapat disimpulkan dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkirakan kemanfaatan bangunan-bangunan hidrolik dalam menunjang kondisi lingkungan yang lebih baik, terutama sumbangannya pada peningkatan kualitas air untuk parameter kandungan oksigen terlarut dalam aliran.