Pengaruh Arah Putaran Tool Terhadap Sifat Mekanik Hasil Sambungan Aluminium Double Side Friction Stir Welding

Main Author: Fahrizal, Akhmad Fandi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162736/1/Akhmad%20Fandi%20Fahrizal.pdf
http://repository.ub.ac.id/162736/
Daftar Isi:
  • Friction Stir Welding pertama kali dikenalkan oleh The Welding Institute (TWI) pada tahun 1991 di Inggris. Friction Stir Welding merupakan metode pengelasan tanpa melelehkan material (solid-state welding) yang menggunakan tool non-consumable yang berputar sesuai kecepatan spindle dan bergerak melintasi garis pengelasan sesuai dengan feedrate sehingga terjadi penempaan pada pusat lasan. Friction stir welding (FSW) mulai banyak dikembangkan karena dapat menyambungkan material yang kemampuan lasnya rendah (welding ability) seperti aluminium yang memiliki strength weight of rasio lebih bagus dari baja tetapi welding ability rendah dikarenakan kemampuan menghantarkan panas yang baik sehingga panas yang timbul pada proses pengelasan kurang terfokus pada daerah pengelasan. Seiring dengan berkembangannya waktu, FSW berinovasi menjadi Double Side Friction Stir Welding yang digunakan untuk material tebal yang tidak memungkinkan tool untuk melakukan penetrasi kedalam material dan menurukan resiko kegagalan pada tool itu sendiri. DFSW bisa diterapkan dengan menggunakan mesin Double Tool Friction Stir Welding untuk pengelasan sisi ganda simultan, dan juga bisa pada mesin Milling untuk pengelasan sisi ganda non-simultan. Pada penelitian ini menggunakan sambungan butt joint dengan material aluminium dan parameter permesinan dengan kecepatan spindle 1452 rpm dengan feedrate 42 mm/min yang divariasikan dengan arah putaran tool (clockwise – clockwise) dan (clockwise – counter clockwise) yang dikombinasikan dengan panjang tool 2.5 mm, 3.5 mm, 4.5 mm, 5.5 mm dan 6.5 mm. Dari penelitian didapatkan kekuatan tarik hasil sambungan tertinggi didapat dengan menggunakan variasi beda arah putaran tool dengan panjang tool 6.5 mm dengan kekuatan tarik rata – rata sebesar 57.17 MPa. Dan untuk nilai distribusi kekerasannya tertinggi berada pada daerah advancing side dengan panjang tool 6,5 mm dengan arah putaran tool yang berbeda yaitu 90.3 Vicker’s microhardness .