Evaluasi Program DESTANA (Desa Tangguh Bencana) dalam Mitigasi Bencana (Studi pada Desa Sumberanom Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo)
Main Author: | Istiqowati, Cici |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162728/1/Cici%20Istiqowati.pdf http://repository.ub.ac.id/162728/ |
Daftar Isi:
- Desa Tangguh Bencana merupakan desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan yang disusun dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012. Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo menjalankan program Desa Tangguh Bencana di Desa Sumberanom. Terpilihnya Desa tersebut karena Desa Sumberanom merupakan Desa yang rawan terhadap bencana jika dilihat dari jumlah kejadian bencana yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif, sumber data diperoleh dari informan, observasi, dokumen dan juga dokumentasi. Analisis data menggunakan enam langkah dari John Cresswel (2016) yaitu mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis, membahas keseluruhan data, membuat coding semua data, menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting (ranah), orang/partisipan, kategori dan tema yang dianalisis, mendeskripsikan hasil penelitian, pembuatan interpretasi dalam penelitian kualitatif atau memaknai data. Ditinjau dari teori evaluasi Wirawan (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program Desa Tangguh Bencana yang direncakanan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo meliputi: a. Pemberian informasi atau sosialisasi kepada masyarakat, b. Memetakan wilayah risiko bencana dan jenis bencana, c. Tanggap darurat, d. Pemulihan akibat bencana dan sumber daya manusia; (2) Manfaat yang didapatkan oleh masyarakat yakni masyarakat dapat mengerti daerahnya yang rentan terhadap bencana melalui beberapa pelatihan yang didapatkan; (3) perubahan yang terjadi setelah adanya program Desa Tangguh Bencana dilihat dari 3 indikator yakni: a. Keberlanjutan lingkungan, b. Partisipasi, c. Ketanggapan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memberi saran yakni berupa penambahan sarana prasara, koordinasi dan kerjasama melalui pelatihan, diperlukan regulasi dari pemerintah daerah dan pemerataan program Desa Tangguh Bencana.