Analisis Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Model Triple Helix (Studi pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar)

Main Author: Ristanti, Yoana Rahma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162718/1/Yoana%20Rahma%20Ristanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/162718/
Daftar Isi:
  • Pembangunan dalam rangka pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) saat ini memiliki peran yang sangat penting. Guna terwujudnya proporsi RTH minimal 30% dari luas wilayah kota yang terdiri dari RTH publik minimal 20% dan RTH privat minimal sebanyak 10% dari luas wilayah kota diperlukan kerjasama yang baik antar stakeholder yakni pemerintah, swasta, dan kaum intelektual yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan kepuasan dengan adanya fasilitas yang memadai. Pemerintah tidak dapat berperan dengan tunggal oleh karena itu diperlukan keterlibatan aktor non pemerintah untuk bekerjasama. Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah, yakni kerjasama antar stakeholder, inovasi yang dilakukan pemerintah Kota Blitar dalam pengembangan Ruang Terbuka Hijau, juga faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat terjalinnya kerjasama antar stakeholder dalam pengembangan Ruang terbuka Hijau di Kota Blitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fokus penelitian ini mengenai identifikasi aktor (intelektual, bisnis, pemerintah) dalam pengembangan ruang terbuka hijau berdasarkan perspektif Triple Helix serta faktor pendukung dan penghambat. Model analisis data yang digunakan adalah model analisis Creswell. Dalam penelitian ini diketahui bahwa Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup berperan sebagai pengambil keputusan, aktor swasta sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai partisipator. Kerjasama antar aktor tersebut di mulai dari perencanaan hingga pembangunan RTH. Adapun eksistensi aktor non pemerintah dapat juga dilibatkan dalam penyelenggaraan pembangunan.