Keterjangkauan dan Pilihan Pembiayaan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kota Malang
Main Author: | Kautsari, Daramitha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162715/ |
Daftar Isi:
- Wilayah perkotaan merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang terus meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya fenomena urbanisasi yang terjadi dengan ditandai munculnya populasi yang dinamis di daerah-daerah maju, seperti daerah perkotaan. Kota Malang merupakan kota yang terus mengalami perkembangan di bidang pendidikan, ekonomi hingga fasilitas pelayanan yang pesat. Hal ini menarik penduduk dari wilayah lain untuh singgah bahkan menetap, sehingga berpengaruh pula pada tingginya permintaan akan hunian. Masalah terjadi ketika tingginya permintaan hunian yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan mengakibatkan harga hunian di wilayah Kota Malang mengalami kenaikan hingga 50 %. Tingginya harga perumahan di Kota Malang berpengaruh pada sulitnya 31.180 keluarga di Kota Malang yang tergolong berpenghasilan rendah (MBR) dalam memiliki rumah layak huni. Selain itu, masalah dihadapi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam pengadaan perumahan ditinjau dari minimnya pilihan upaya pembiayaan sebagai alternatife MBR dalam mencicil maupun merenovasi rumah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tingkat keterjangkauan perumahan dan kelompok MBR Kota Malang serta mengidentifikasi pilihan pembiayaan perumahan yang lebih diprioritaskan oleh MBR sesuai dengan karakteristik sosial-ekonomi dan tingkat keterjangkauan. Identifikasi tingkat keterjangkauan MBR dalam membeli rumah dilakukan berdasarkan empat perhitungan keterjangkauan yaitu residual income, income affordability, repayment income dan housing transportation affordability berdasarkan variabel ekonomi pendapatan dan pengeluaran serta variabel harga rumah, dilanjutkan dengan penentuan kelompok MBR Kota Malang melalui teknik analisa cluster ward. Penentuan sistem pembiayaan perumahan yang diprioritaskan oleh MBR dilakukan dengan teknik analisis konjoin. Pembiyaan formal, pembiyaan hybrid, dan pembiyaan non-formal merupakan atribut penentu. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh 4 kelurahan di Kota Malang yakni Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Tlogowaru, Kelurahan Arjosari dan Kelurahan Balearjosari dengan kelompok MBR yang menghuni di wilayah tersebut mampu dari hampir semua perhitungan, kecuali perhitungan repayment affordability yang mengidentifikasikan hanya MBR di Kelurahan Balearjosari yang dianggap mampu mencicil rumah dengan tenor 20 tahun. Selain itu, hasil analisis penentuan pembiayaan perumahan berdasarkan prioritas MBR didapatkan sistem pembiyaan non formal sebagai sistem pembiyaan yang lebih dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan biaya dalam memiliki maupun memperbaiki rumah.