Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Sub DAS Lesti Kabupaten Malang

Main Author: -, Khairunnisa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162704/
Daftar Isi:
  • Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sangat penting diera saat ini, aktivitas pengelolaan DAS yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemeritah telah mengalami ketidakseimbangan dengan kemampuan lahan yang ada. Kerusakan DAS akan berdampak pada meningkatkan erosi pada lahan. Pada skripsi ini akan membahas seberapa besar laju erosi yang teradi pada sub DAS Lesti sehingga dapat mengetahui kondisi kawasan sub DAS Lesti yang mengalami penurunan fungsi sehngga bisa mengoptimalkan usaha konservasi yang sesuai dengan fungsi kawasan yang ada pada daerah studi. Usaha konservasi yang dilakukan dapat berupa metode vegetatif dan mekanis. Dari hasil kajian yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi ArcSWAT, laju erosi yang diperoleh tiap tahunnya mengalami perubahan. Dimana perubahan itu teradi karena beberapa faktor yaitu seperti perubahan tata guna lahan dan juga curah hujan yang terjadi tiap daerahnya. Rata-rata laju erosi yang diperoleh adalah sebesar 63.92 ton/ha dan volume sedimen yang tertahan di sungai sebesar 96004.30 m3. Berdasarkan hasil simulasi erosi dan dengan menggunakan metode Tingkat bahaya erosi (eksisting) maka diperoleh tingkat kekritisan lahan yang ada pada sub DAS Lesti sebanyak 4 kriteria yaitu Potensial Kritis seluas 18448.476 ha, Semi kritis seluas 7634.161 ha, kritis sebesar 15075.059 ha dan Sangat kritis seluas 18053.583 ha. Berdasarkan hasil konservasi dengan metode vegetatif yaitu dengan arahan penggunaan lahan, hasil laju erosi yang diperoleh menjadi 43.39 ton/ha (menurun 26.23 %) dan hasil volume sedimen menjadi 51304.35 m3 (menurun 39.26 %). Metode mekanis yaitu dengan Bangunan Pengendali Sedimen (Checkdam) sebanyak 14 titik pada kondisi kritis dan sangat kritis dalam kurun waktu 1 tahun dapat mengurangi sedimen 6281.32 m3 tiap titik (menurun 9.24 %). Oleh sebab itu, dengan arahan fungsi kawasan yang dilakukan, tingkat kekritisan lahan yang ada pada Sub DAS Lesti pada kondisi kritis dan sangat kritis dapat mengalami penurunan. Berdasarkan hasil simulasi laju erosi (skenario), dengan menggunakan metode Tingkat Bahaya Erosi dan Tingkat Kekritisan Lahan dengan luas SubDAS Lesti sebesar 59196 Ha maka diperoleh Potensial Kritis seluas 20369,12 ha, Semi kritis seluas 19175,7 ha, kritis sebesar 11732,14 ha dan Sangat kritis seluas 7934.318 ha. Hasil tersebut menunjukkan daerah kritis dan sangat kritis mengalami penurunan luasan.