Daftar Isi:
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Malang mulai dibangun pada tahun 2009 dan resmi dioperasikan pada tanggal 17 Agustus 2013. Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit merupakan salah satu penentu kualitas produk Rumah Sakit, baik dalam hal medis dan non medis, karena hal tersebut dibutuhkan perencanaan jumlah tenaga kerja yang sesuai dan memenuhi kebutuhan. Pelayanan rawat inap merupakan salah satu unit penting bagi rumah sakit. Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Malang observasi dilakukan pada ruangan Krisan – Lily lantai 3 dengan jumlah perawat rawat inap sebanyak 14 perawat dan jumlah kapasitas pasien sebanyak 23 orang. Tugas perawat rawat inap pada Rumah Sakit Muhammadiyah Malang selain melakukan kegiatan medis juga melakukan kegiatan non medis. Hal tersebut mengakibatkan penurunan kinerja perawat seperti pelayanan yang lama karena beban kerja yang tinggi pada perawat. metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu WISN (Workload Indicator of Staffing Need). Metode ini merupakan metode yang dapat melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dengan metode WISN (Workload Indicator of Staffing Need) untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja perawat rawat inap yang sesuai berdasarkan beban kerja. Langkah awal dalam perhitungan ini adalah melakukan pengamatan work sampling selama 5 hari kerja pada shift pagi, siang, dan malam. Kemudian melakukan perhitungan uji kecukupan data dan keseragaman data yang dilakukan setiap shift. Setelah itu dilakukan perhitungan dengan metode WISN dengan 5 langkah. Pertama dilakukan perhitungan waktu kerja tersedia, kedua melakukan penetapan unit kerja dan kategori Sumber Daya Manusia, ketiga penetapan standar beban kerja, keempat penetapan standar kelonggaran, dan terakhir penetapan kebutuhan Sumber Daya Manusia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ruangan Krisan – Lily lantai 3 membutuhkan 17 orang perawat rawat inap. Saat ini jumlah perawat yang tersedia sebanyak 14 orang perawat, sehingga selisih 3 orang perawat. Rasio yang diperoleh sebesar 0,823 yang menunjukkan bahwa rasio tersebut < 1 sehingga Sumber Daya Manusia yang ada belum cukup dan beban kerja perawat tinggi. Rekomendasi yang diberikan dengan penambahan jumlah perawat rawat inap sebanyak 3 orang. Penambahan perawat dilakukan pada shift yang memiliki beban kerja tinggi. Berdasarkan observasi work sampling aktivitas produktif yang tinggi berada pada shift pagi. Sehingga penambahan jumlah perawat dapat dilakukan pada shift pagi dikarenakan aktivitas produktif pada pagi hari lebih tinggi dibandingkan pada shift siang atau malam hari. Hal ini dapat mengurangi beban kerja yang tinggi pada perawat dan kinerja perawat menjadi lebih baik.