Analisis Abnormal Return dan Bid-ask spread Sebelum dan Sesudah Stock split (Studi pada Perusahaan Go Public Di BEI Tahun 2013-2017)

Main Author: Prasiska, Yuliana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162682/1/Yuliana%20Prasiska.pdf
http://repository.ub.ac.id/162682/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perusahaan yang melakukan corporate action berupa stock split yang menandakan adanya memberikan sinyal positif dari suatu perusahaan untuk kedepannya. Mengetahui benar tidaknya sinyal tersebut, diperlukan pengujian efisiensi pasar yang membutikan adanya abnormal return dan pengaruh bid-ask spread pada seputaran pengumuman stock split tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian event study dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 63 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang melakukan stock split dan terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2013-2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data saham harian perusahaan periode 2013-2017, close price, bid-ask spread dan profil perusahaan. Abnormal return atau excess return adalah selisih antara return sesungguhnya dengan return yang diharapkan. Bid-ask spread adalah perbedaan bid price dengan ask price. Bid price merupakan harga tertinggi yang dibayarkan oleh seorang pembeli sekuritas tertentu. Ask price adalah harga terendah yang bersedia ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian hipotesis untuk abnormal return dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau nilai probabilitas kurang dari 0.05 maka diartikan 0 ditolak dan 1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah stock split. investor bereaksi secara cepat terhadap abnormal return pada sebelum pengumuman stock split yang ditunjukkan dengan nilai positif pada rata-rata abnormal return saham tetapi setelah pengumuman stock split bernilai negatif. Hal ini bisa disebabkan oleh investor yang hanya melihat nominal dalam saham tersebut. Investor beranggapan bahwa return yang didapatkan memang memiliki nominal yang lebih kecil, tetapi dalam segi prosentase bisa saja return saham setelah melakukan stock split menjadi lebih besar. Sedangkan untuk bid-ask spread menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,758 diartikan H1ditolak dan H0 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat tidak perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah stock split. Hal tersebut menunjukkan informasi yang dimiliki dealer tentang adanya stock split tidak cukup untuk mempengaruhi besarnya kecilnya spread suatu saham.