Rekayasa Bukaan Ventilasi Alami Untuk Meningkatkan Kenyamanan Termal Pondok Pesantren Darul Hikam di Mojokerto
Main Author: | Utomo N.S.N, Yusuf |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162676/1/Yusuf%20Utomo%20N.S.N.pdf http://repository.ub.ac.id/162676/ |
Daftar Isi:
- Pondok Pesantren Darul Hikam yang terletak di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Pondok pesantren Darul hikam merupakan salah satu pondok yang berdampak pada meningkatnya jumlah pendaftar santri sehingga ruang-ruang pondok harus dapat memberikan kenyamanan kepada para santri dan ustadznya. Pondok Pesantren sendiri kurang memadai dalam hal kenyamanan termal bangunan. Penghawaan pada ruang kelas dan asrama menggunakan penghawaan alami, sehingga dibutuhkan bukaan yang baik agar bisa mengalirkan udara dengan baik. Ruang kelas digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar selama ± 9 jam dan asrama digunakan untuk kegiatan santri selama 24 jam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan deskriptif evaluatif. Data temperatur ruang dalam kelas dan asrama diambil menggunakan alat termometer dan anemometer dan disimulasikan dengan software Ecotect Analysis 2011. Variabel bebas yang diteliti yaitu bukaan meliputi posisi, dimensi, jenis bukaan. Sedangkan variabel terikat yaitu data temperatur ruang kelas. Standar temperatur ruang dalam adalah 25 C – 27 C. setelah dilakukan rekayasa terhadap bukaan di setiap ruang kelas dan asrama yang meliputi perubahan dimensi, jenis, dan posisi bukaan temperatur ruang dalam yang didapat adalah 29 C. dari hasil tersebut didapat bahwa dengan melakukan perubahan terhadap bukaan ruang kelas dan asrama masih dapat meningkatkan kinerja bukaan 13.8%. Pada umumnya penelitian dilakukan bertujuan untuk pembuktian, dan pembenaran demi mendapatkan informasi tentang keragu-raguan peneliti terhadap salah satu teori dengan keadaan sebenarnya. Dalam penjabaran yang sedang dihadapi, Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif evaluatif dengan metode eksperimental. Pendekatan deskriptif evaluatif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun dan memaparkan data tentang kondisi eksisting, kemudian dilakukan simulasi xvii eksperimental menggunakan software ecotect analisys 2011 untuk menganalisis rekomendasi desain. Dari hasil pengukuran lapangan dan simulasi menggunakan Ecotect Analysis didapat bahwa temperatur ruang dalam asrama dan kelas tidak memenuhi standart SNI. Berdasarkan hasil pengukuran dan simulasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Bukaan jendela dengan tipe jendela gantung serta ventilasi yang dimiliki oleh ruang kelas dan asrama memiliki kinerja yang kurang optimal serta belum memenuhi standar. Hal ini dapat dilihat dari luas bukaan jendela dan bukaan ventilasi yang kurang memenuhi standar sehingga pergerakan udara di dalam ruangan tidak dapat dimaksimalkan. Setelah dilakukan proses simulasi rekomendasi dengan mengganti tipe bukaan inlet dan outlet serta mengubah dimensi bukaan didapatkan hasil pegingkatan kinerja serta menyeimbangkan kondisi temperatur udara dalam ruangan agar kenyamanan termal tetap terjaga b. Hasil rekomendasi desain terpilih akan diterapkan pada seluruh lantai. Melihat hasil pengukuran awal yang dilakukan pada 3 ruang kelas SMP, 3 ruang kelas SMA, 2 asrama SMP, dan 2 asrama SMA yang menunjukan kondisi udara belum memenuhi keriteria kenyamanan termal. Dengan menggunakan proses desain metode eksperimntal ditemukan beberapa rekomendasi desain bukaan yang dapat mengoptimalkan penghawaan alami pada bangunan kelas dan asrama, yaitu: Hasil rekomendasi menunjukan bahwa bengunan kelas dan asrama masih bisa mengoptimalkan penghawaan alami sebesar 13.8%. Agar tidak memakan biaya tambahan untuk alat penghawaan buatan yang relative besar dan penghawaan yang sesuai standar pada pagi, siang, dan sore hari, terutama pada saat kegiatan belajar mengajar.