Analisis Risiko Perbaikan Kilang Minyak PT Pertamina Hulu Energi Menggunakan Pendekatan House Of Risk (HOR)
Main Author: | Prathama, Aditya Wisnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162664/ |
Daftar Isi:
- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina Persero yang menangani semua proses bisnis PT Pertamina Persero pada bagian hulu. Berdasarkan data hasil produksi kilang minyak dan gas oleh BPS, menunjukkan bahwa produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, semakin meningkat pula permintaan oleh masyarakat terhadap BBM, maka dibutuhkan suatu proses pengadaan barang terkait pembangunan dan perbaikan fasilitas untuk memproduksi BBM (kilang) dengan sistem yang sangat baik dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko kesalahan yang ada. Namun pada kondisinya saat ini, masih banyak terjadi kesalahan hingga kerusakan terhadap barang penyusun kilang tersebut, seperti kurangnya perawatan terhadap material, terjadinya kerusakan ketika pengiriman kepada user, hingga kesalahan pengiriman material kepada user. Beberapa risiko dapat menyebabkan kerugian perusahaan dan menghambat kegiatan bisnis perusahaan sehingga perlu dilakukan analisis risiko pada aliran supply chain dan tindakan preventif untuk meminimasi risiko-risiko yang teridentifikasi. Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko pada supply chain dengan menggunakan metode House Of Risk (HOR) yang terdiri dari 2 fase. Pada HOR fase 1 dimulai dengan identifikasi risiko supply chain sesuai elemen Supply Chain Operations Reference (SCOR) yaitu plan, source, make, deliver, dan return. Chain PT PHE tidak memiliki proses produksi, maka pada elemen make tidak terjadi aktivitas sama sekali. Lalu dilakukan penilaian severity (tingkat dampak) pada kejadian risiko, penilaian occurance (tingkat probabilitas) pada agen risiko dan correlation (hubungan) antara keduanya, sehingga didapatkan nilai Aggregate Risk Potential (ARP). Pada HOR fase 2 dilakukan strategi penanganan sesuai agen risiko potensial terpilih berdasarkan peringkat nilai ARP dan analisis dengan menggunakan diagram Pareto. Setelah menyusun strategi penanganan, kemudian menghitung tingkat keefektifanstrategi (total effectiveness), penilaian tingkat kesulitan strategi (degree of difficulty) dan menghitung rasio keefektifan berdasarkan kesulitannya (effectiveness to difficulty) jika strategi tersebut diterapkan. Kejadian risiko yang teridentifikasi yaitu sebanyak 28 risiko yang terdiri dari 3 kejadian pada elemen Plan, 10 kejadian pada elemen source, 12 kejadian pada elemen delivery ̧ dan 4 kejadian elemen return. Agen risiko yang teridentifikasi yaitu sebanyak 69 risiko. Berdasarkan peringkat nilai ARP dengan mempertimbangkan nilai severity, occurance, dan correlation yang kemudian dianalisis dengan menggunakan diagram Pareto, maka terpilih 14 agen risiko potensial. Strategi penanganan disusun agar dapat meminimasi nilai risiko yang terpilih. Strategi yang direkomendasikan yaitu sebanyak 16 strategi sesuai dengan urutan strategi yang paling efektif diterapkan pada perusahaan karena telah disesuaikan dengan kondisi di perusahaan berdasarkan nilai effectiveness to difficulty.