Pengaruh Waktu Perawatan (Curing) pada Tanah Campuran Semen Portland Tipe I terhadap Karakteristik Tanah Lunak di Proyek Jalan Tol Gempol – Pasuruan
Main Author: | Shafira, Nisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162632/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini. Terdapat banyak program pembangunan yang ditargetkan untuk selesai di tahun 2019 nanti, diantaranya adalah penambahan 2.650 km jalan dan 1800 km jalan tol. Program tersebut dianggap menjadi kunci dari perwujuan cita-cita masyarakat yakni meratanya kualitas dan harga produk yang nantinya diterima oleh masyarakat Indonesia. Salah satu proyek pemerintah yang tengah digarap saat ini yaitu proyek pembangunan jalan tol sepanjang Gempol-Pasuruan. Desa Kedawung Kulon yang berada di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu desa yang nantinya dilewati oleh jalan tol ini. Tanah di Desa Kedawung Kulon ini berjenis tanah lunak. Tanah lunak adalah tanah yang jika tidak dikenali dan diselidiki secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditolerir, tanah tersebut mempunyai kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Salah satu metode perbaikan tanah guna meningkatkan nilai CBR, kuat geser tanah, dan mengurangi penurunan konsolidasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mencampur tanah dan bahan additive semen portland tipe I kemudian diperam (curing) dengan waktu yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian laboratorium terhadap tanah campuran 10% semen portland tipe I yang diperam (curing) dengan waktu yang divariasikan. Waktu pemeraman yang diterapkan pada sampel adalah 0 hari, 4 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Pengujian yang dilakukan adalah CBR (California Bearing Ratio), konsolidasi, Triaxial Unconsolidated Undrained, dan Unconfined Compression Strength. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama sampel diperam (curing), maka nilai CBR semakin naik. Kenaikan nilai CBR yang paling signifikan terjadi pada sampel yang diperam selama 14 hari dengan nilai CBR unsoaked 78,533% dan nilai CBR soaked 74,653%. Nilai sudut geser (φ) semakin naik seiring bertambahnya waktu pemeraman sedangkan nilai kohesi (c) semakin turun. Pada sampel yang diperam selama 14 hari, nilai sudut geser (φ) mengalami kenaikan sebesar 98,893% sedangkan nilai kohesi mengalami penurunan sebesar 7,693% dari sampel tanah yang diperam selama 0 hari. Untuk nilai qu mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya waktu pemeraman. Nilai pada sampel yang diperam selama 14 hari mengalami kenaikan sebesar 18,927%. Besarnya penurunan konsolidasi yang didapat dari analisis uji konsolidasi sampel dengan waktu pemeraman 14 hari adalah 0,2588 m dengan waktu konsolidasi 8,852 tahun.