Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Adat Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang
Main Author: | Linggarjati, Kiara Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162623/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan kepariwisataan di kawasan pedesaan memerlukan upaya pemberdayaan untuk meningkatkan peran masyarakat agar lebih aktif dalam proses pembangunan tersebut sehingga dapat merasakan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan. Peran masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat diposisikan sebagai dasarnya, maka partisipasi masyarakat merupakan unsur penting dalam proses pembangunan kepariwisataan. Di dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, arah kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan adalah pengembangan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat melalui pembangunan kepariwisataan. Desa wisata (village tourism) menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan potensi dan kapasitas sumber daya lokal. Kabupaten Malang telah memiliki 15 desa wisata dan 26 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sampai dengan tahun 2017. Dua diantaranya merupakan desa wisata yang menjadi pendukung kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) yaitu Desa Ngadas dan Desa Gubugklakah di Kecamatan Poncokusumo (jawapos.com, 2017). Sejak tahun 2014, Desa Ngadas sudah disiapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang untuk menjadi desa wisata serta telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata yang termasuk dalam paket wisata Kabupaten Malang wilayah Timur. Berdasarkan SK Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupten Malang Nomor 556/01/KEP/35.07.108/2017, Desa Ngadas resmi menjadi Desa Wisata Adat. Desa Ngadas memilki potensi wisata yang banyak, tidak hanya dari segi wisata adatnya namun juga wisata alamnya. Hal tersebut tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan kurangnya minat, partisipasi dan peran serta dari masyarakat. Karena, salah satu unsur penting dalam pengembangan desa wisata yang berkelanjutan adalah keterlibatan atau partisipasi masyarakat setempat dalam setiap aspek wisata yang ada di desa tersebut. Berdasarkan review RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021, menyebukan bahwa masyarakat sekitar obyek wisata belum berperan secara aktif dalam pengembangan obyek wisata setempat. Di Desa Ngadas sendiri, secara umum masyarakat sudah mengetahui identitas mereka sebagai desa wisata. Namun, katerlibatan dan partisipasi masyarakat dalam proses pengembangannya belum optimal. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sampai pada tingkatan apa partisipasi masyarakat di Desa Wisata Adat Ngadas dengan menggunakan teori tangga partisipasi oleh Arnstain (1969) dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi tersebut. Penelitian ini memiliki dua tujuan: (1) mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Ngadas dan (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Ngadas. Tingkat partisipasi diukur menggunakan delapan tangga partisipasi Arnstein yang dibagi menjadi empat tahap partisipasi, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemanfaatan dan tahap pengawasan. Sedangkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh menggunakan data responden untuk faktor internalnya dan skala likert (skor 1- 5) untuk menilai faktor eksternal. Kemudian dari data faktor internal dan faktor eksternal dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda pada setiap tahapan partisipasi. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat partisipasi masyarakat pada seluruh tahap pengembangan berada pada tangga ketiga, yaitu informing karena memiliki skor 544,25. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan dipersilahkan berpendapat dan akan didengar, namun tidak ada kekuatan negosiasi dari masyarakat atau tidak adanya jaminan bahwa yang disampaikan oleh masyarakat dapat mempengaruhi keputusan. Kemudian, berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menghasilkan faktor-faktor yang berbeda untuk setiap tahapan pengembangan. Faktor yang paling berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan adalah faktor kepemimpinan desa, peran pemerintah dan jenis pekerjaan. Pada tahap pelaksanaan, faktor yang berpengaruh adalah faktor jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan peran pemerintah. Pada tahap pemanfaatan, faktor yang berpengaruh adalah faktor jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan kepemimpinan desa. Pada tahap pengawasan dan evaluasi, faktor yang berpengaruh adalah faktor peran pemerintah, jenis pekerjaan dan kepemimpinan desa.