Daftar Isi:
  • Penelitian keterkaitan produksi udang vanamei dengan dinamika temporal fitoplankton pada sistem budidaya udang vanamei intensif telah dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Juli 2016 pada tambak intensif udang vanamei di Desa Bomo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (a) Mendapatkan model hubungan pH, oksigen terlarut dan total alkalinitas dengan kelimpahan, indeks keragaman dan indeks dominasi fitoplankton; (b) Menganalisis hubungan N/P ratio dengan kelimpahan, indeks keragaman dan indeks dominasi fitoplankton; (c) Menganalisis hubungan kelimpahan, indeks keragaman dan indeks dominasi fitoplankton dengan produksi udang . Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah mendapatkan model hubungan pH, DO dan alkalinitas dengan indeks kelimpahan, keragaman, dominasi fitoplankton dengan model yang dihasilkan berupa (1) model hubungan regresi pH, DO, alkalinitas dengan indeks kelimpahan, keragaman dan dominasi fitoplankton, (2) korelasi pH, DO dan alkalinitas dengan kualitas air lainnya yang diukur, (3). Kekuatan hubungan langsung dan tidak langsung antara pH, DO, alkalinitas dengan indeks kelimpahan, keragaman dan dominasi fitoplankton. Tahap kedua adalah mengaanalisi hubungan N/P rasio dengan indeks kelimpahan, keragaman dan dominasi fitoplankton. Penelitian tahap ketiga adalah untuk mendapatkan hubungan indeks kelimpahan, keragaman dan dominasi fitoplankton dengan sintasan, pertumbuhan, konversi pakan dan produksi udang vanamei. Penelitian ini menggunakan desain kausal dengan metode analitik deskriptif yang bersifat ex post-facto atau kajian fenomena alami yang mempelajari prosesproses yang terjadi di tambak sesuai dengan kondisi yang ada dengan mengobservasi kegiatan budidaya udang vanamei intensif pada petak tambak yang terkendali selama ± 100 hari. Kegiatan pengelolaan tambak dilakukan sesuai dengan prosedur operasional baku Best Aquaculture Practices Certification (BAPC, F10488). Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian meliputi: 9 petak tambak berukuran (3.292,50±347,02) m2, berpola intensif dengan padat tebar (119,84±18,52) ekor/m2, sarana dan prasarana produksi serta alat pengambilan dan pengukur contoh sesuai dengan variabel yang diukur. Data yang diperoleh berupa data harian parameter kualitas air (pH, oksigen terlarut, kecerahan, warna air, suhu dan salinitas), data yang diukur 2 kali dalam seminggu berupa kelimpahan fitoplankton dan zooplankton, dan data pendukung kualitas air (kecerahan, warna air, suhu, salinitas, nitrit, nitrat, fosfat, amonium, karbonat, bikarbonat, total bakteri, bakteri vibrio dan TOM / total organic matter). Khususnya oksigen terlarut diukur harian pada pukul 22.00 WIB dan oksigen terlarut menjelang panen yang dilakukan setiap 2 jam sekali. Selanjutnya data yang dikumpulkan ditabulasi untuk disusun sesuai dengan kebutuhan data untuk diolah lebih lanjut. Data yang telah ditabulasi dianalisis dengan uji varian untuk melihat ada tidaknya perbedaan data antar petakan tambak yang digunakan sebagai unit unit petakan ulangan data. Data parameter yang mempunyai varian sama selanjutnya dilakukan analisis lanjutan dengan analisis korelasi dan regresi untuk melihat hubungan lebih jauh antar variable. Terakhir dilakukan analisis jalur (pathway analysis) untuk melihat besaran factor yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap parameter yang diuji dengan menggunakan SPSS ver.16.ix Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap petakan tambak dapat menyediakan media air budidaya yang memiliki kualitas layak untuk pertumbuhan udang vanamei, oksigen terlarut yaitu (4,60-5,97) mg/l dengan model oksigen terlarut selama masa peneliharaan yaitu DO = -0,01T + 5,72 (R2 = -0,73, derajat keasaman (pH) (7,60-8,80) dengan model hubungan harian yatu Y = 0,0002T2 ± 0,0309T + 9,1882 (R2 = 0,94), salinitas (27,30-28,24) ppt, suhu air (26,34- 26,38)୲C, bahan organic total (TOM) (64,73-69,96) mg/l , alkalinitas (110±280) mg/l, salinitas air tambak (24 ± 30) ppt, amonium (0 - 4.38) ppm, nitrit (0 - 10.95) ppm, nitrat (0 ± 33) ppm dan fosfat (0,14 ± 3,33). Hasil identifikasi fitoplankton pada tambak udang vanamei didapatkan 19 genus dari 3 filum yaitu green algae (5 genus), blue green algae (6 genus) dan diatom (8 genus) dengan model indeks kelimpahan fitoplankton yaitu K = - 9390,05 + 2430,07(pH) - 522,14(S) -57,99(t) - 48,07(CR) - 312,86(DO) + 276,94(NH4+) + 143,61(N02-) -21,25(N03-) ± 425,37(PO43-) ± 110,11(NP) + 120,81(TOM) ± 29,89(CO32-) + 18,41(ALK) ( R2 = 0,38: Į,014). Hasil analisis indeks keragaman Shanon-Wiener (H) memperlihatkan bahwa seluruh petakan tambak udang yang diamati termasuk stabil moderat dengan kisaran indeks H adalah 2,42±). Nilai indeks dominansi (D) fitoplankton pada petakan tDPEDN DGDODK ) merupakan kategori indeks dominasi fitoplankton kategori sedang dengan model hubungan : D = 9,399 - 1,22(pH) + 0,103(S) ± 0,28(T) + 0,44(DO) ± 0,05(NH4+) ± 0,28(NO2-) + 0,12(NO3-) + 0,33(PO43- ) + 0,07(NP) ± 0,07(TOM) + 0,02(CO32-) (R2=0,414 : Į Model hubungan indeks fitoplankton yang mempengaruhi sintasan (SR) adalah indeks dominasi fitoplankton dengan model SR = -2,19D2 + 19,50D + 31,75 R2 = 0,82. Hubungan N/P rasio dengan indeks kelimpahan fitoplankton menghasilkan model hubungan K = 1,871,48 ± 90,09 (N/P) + 203,36(NH4+) ± 370,07(NO2-) + 114,50 (NO3-) ± 398,33(PO43-) (R2 Total alkalinitas secara langsung mempengaruhi indeks kelimpahan fitoplankton dan tidak langsung dengan korelasi antara kelarutan oksigen dengan alkalinitas, alkalinitas dengan pH dan pH dengan kelarutan oksigen. Tingkat kelarutan oksigen dipengaruhi langsung oleh salinitas, suhu dan amonium dan korelasi antara salinitas dengan suhu, salinitas dengan amonium dan suhu dengan amonium. Indeks dominasi fitoplankton secara langsung dipengaruhi oleh nitrat. N/P rasio mempengaruhi indeks kelimpahan dan dominasi fitoplankton, namun tidak mempengaruhi indeks keragaman fitoplankton. Peningkatan N/P rasio dapat menurunkan indeks kelimpahan dan dominasi fitoplankton. Semakin tinggi nilai N/P rasio maka indeks dominasi fitoplankton akan semakin kecil. Peningkatan ortho fosfat dan nitrat dapat meningkatkan kelimpahan dan indeks dominasi fitoplankton. Indeks dominasi fitoplankton mempengaruhi sintasan udang vanamei di tambak dengan pola kuadratik dan tidak mempengaruhi laju pertumbuhan, produktivitas maupun konversi pakan. Kelimpahan dan indeks keragaman fitoplankton kurang kuat bukti dapat mempengaruhi sintasan, laju pertumbuhan harian, produktivitas dan konversi p