Pengaruh Variasi Waktu dan Tegangan Pelapisan Aluminium 1100 menggunakan Kitosan dengan Metode Elektrodeposisi

Main Author: Setyawan, Agil
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162561/1/Agil%20Setyawan.pdf
http://repository.ub.ac.id/162561/
Daftar Isi:
  • Aluminium merupakan logam ketiga yang paling banyak tersedia di bumi. Secara umum aluminium memiliki sifat ringan, lunak, dan mudah dibentuk. Akan tetapi aluminium murni memiliki ketahanan terhadap korosi yang rendah, jika dibandingkan dengan aluminium paduan. Sedangkan kitosan merupakan produk turunan dari kitin yang banyak berasal dari hewan invertebrata dan crustacea. Bahan ini memiliki sifat biocompability, yang berarti bahwa material tersebut tidak menyebabkan reaksi penolakan dari sistem kekebalan tubuh manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan ketahanan korosi pada aluminium adalah dengan cara elektrodeposisi ,dengan menjadikan kitosan sebagai pelapis sehingga aluminium 1100 akan menurun laju korosinya. Peningkatan ketahanan korosi pada aluminium 1100 diharapkan mampu menjadikan material tersebut bisa digunakan sebagai biomedical material. Proses elektrodeposisi menggunakan kitosan sebagai pelapis pada aluminium 1100. Elektrodeposisi pada aluminium 1100 dengan variasi waktu 10, 20, dan 30 menit, serta dengan variasi tegangan 5, 10, dan 15 Volt. Kitosan terlebih dahulu di larutkan dengan asam asetat, agar menjadi larutan kitosan. Larutan kitosan ditempatkan pada gelas ukur. Aluminium 1100 dihubungkan pada kutub positif pada sumber arus, sedangkan karbon di hubungkan pada kutub negatif pada sumber arus. Alat yang digunakan untuk elektrodeposisi yaitu sebuah sumber arus yang juga berfungsi mengubah arus AC menjadi DC. Kemudian tiap spesimen dilakukan pengukuran ketebalan hasil lapisan dengan menggunakan coating thickness gauge NOVOTEST TP-1M, laju korosi diukur dengan Potensiodinamik Autolab PGSTAT 128N serta pengukuran kekasaran permukaan dengan memakai Surface Roughness Tester Mitutoyo SJ-210. Variasi yang mendapatkan ketebalan optimum yaitu pada variasi 10 Volt 20 menit sebesar 11 μm karena memiliki simpangan baku paling kecil yaitu sebesar 0,04%. Spesimen tanpa perlakuan memiliki kekasaran permukaan sebesar 1,034 μm. Lapisan optimum yaitu pada variasi tegangan 10 Volt pada selang waktu 20 menit didapatkan hasil kekasaran permukaan sebesar 0,725 μm.Spesimen tanpa perlakuan memiliki laju korosi paling besar yaitu sebesar 0,25541 mm/year. Spesimen yang memiliki hasil lapisan optimum pada variasi 10 Volt 20 menit memiliki laju korosi sebesar 0,0078935 mm/year.Spesimen dengan hasil pelapisan optimum yaitu spesimen yang memiliki nilai kekasaran permukaan paling kecil.