Pengaruh Volume Perbaikan Tanah terhadap Nilai CBR pada Tanah Lunak dengan Campuran Kapur,Semen, dan Fly ash (Proyek Tol Gempol-Pasuruan)
Daftar Isi:
- Saat ini sedang gencar-gencarnya pembangunan di Indonesia terlebih lagi pembangunan infrastruktur,seperti pembangunan gedung,jalan tol,serta fasilitas-fasilitas umum lainnya yang itu semua agar Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera. Pembangunan yang paling banyak dilakukan saat ini ialah pengembangan jalan tol. Tol gempol-pasuruan ini menghubungkan daerah gempol sidoarjo dengan kota pasuruan. Peralihan penggunaan lahan di daerah tersebut yang semula persawahan dan pemukiman penduduk menjadi jalan tol,diharapkan tanah yang menjadi jalan mampu menahan beban kendaraan yang berat. Tetapi tanah pada jalan tol gempol-pasuruan memiliki kandungan air tanah yang berlebih menjadikan konsistensi tanah yang tidak stabil dan struktur tanahnya masif. Penelitian pada tanah lunak dengan uji CBR dengan metode deep soil mixing untuk mengetahui stabilitas tanah dengan perkuatan disini dengan mencampurkan tanah lunak dengan campuran zat aditif berupa kapur,semen,dan flyash dengan campuran 30%, 50%, 60%, dan 80% dengan variasi volume tanah untuk mengetahui volume campuran yang menghasilkan nilai CBR paling optimum. Pada penelitian ini dilakukan analisis sifat fisik dan mekanik tanah dengan hasil persentase distribusi lolos saringan no. 200 sebesar 92,15% yang berarti tanah termasuk ke dalam jenis tanah berbutir halus dengan kadar air sebesar 50,15% dan Gs sebesar 2,463. Pada pengujian Atterberg Limit didapatkan nilai Liquid Limit (LL) sebesar 56,12%, Plastic Limit (PL) sebesar 43,36%, Shrinkage Limit (SL) sebesar 11,86%, dan Plastic Index (PI) sebesar 12,70%, yang menurut aturan Unified Soil Classification System (USCS) tanah tersebut ke dalam jenis tanah MH dan menurut AASHTO tanah masuk ke dalam jenis tanah berlempung (A-7-5). Dilakukan uji Califonia Bearing Ratio (CBR) untuk mengetahui nilai daya dukung tanah (DDT) dengan variasi volume perbaikan tanah untuk tanah dalam keadaan tak terendam ialah 0%, 30%, 50%, 60%, 80%, dan 100% sedangkan untuk kondisi terendam menggunakan variasi volume perbaikan tanah 0%, 30%, 60%, 80%, dan 100% untuk tiap tiap zat aditif. Dari hasil pengujian CBR pada tiap tiap zat aditif didapatkan untuk campuran tanah dan flyash 15% didapatkan nilai CBR paling optimum pada keaadan tak terendam dengan volume perbaikan 60% sebesar 23.88% dengan prosentase peningkatan sebesar 105.86% sedangkan untuk kondisi terendam didapatkan nilai CBR optimum dengan volume perbaikan 80% sebesar 10.87% dengan prosentase peningkatan sebesar 107.44%. Untuk campuran tanah dan kapur 6% didapatkan nilai CBR optimum pada kondisi tak terendam sebesar 21.94% dengan 100% volume perbaikan tanah dan pada kondisi terendam sebesar 8.15% dengan 60% volume perbaikan tanah dengan peningkatan nilai CBR pada tiap kondisi sebesar 89.13% dan 55.5%. Dan untuk campuran tanah dan semen 10% didapatkan nilai CBR optimum untuk kondisi tak terendam dan terendam dengan 100% volume perbaikan sebesar 51.61% dan 46.02% dengan prosentase peningkatan sebesar 344.91% dan 774.24%